Malin-Kundang Cerita Rakyat Padang

Malin-Kundang Cerita Rakyat Padang berada di daerah Provinsi Sumatra Barat Indonesia

Siapa yang tidak kenal kisah Malin Kundang si anak durhaka? Karena tak mengakui ibunya, dia pun dikutuk menjadi batu. Dan batunya ini berada di salah satu pantai di Sumatera Barat, yaitu di Pantai Air Manis yang berada di Kota Padang.

Malin-Kundang Cerita Rakyat Padang

Beberapa waktu lalu viral video yang menunjukkan batu anak durhaka ini hilang tenggelam. Setelah dikonfirmasi batu tenggelam karena tingginya curah hujan dan air pasang yang juga tinggi hingga menyebabkan lokasi batu yang memang berada di pinggir pantai tergenang air. Namun sekarang genangan itu telah hilang dan batu terlihat lagi.

Batu Malin Kundang berada di Pantai Air Manis yang berlokasi di Kota Padang. Tepatnya sekitar 15 km dari pusat Kota Padang. Oh ya, orang Padang menyebut pantai ini dengan nama Pantai Aie Manih.

Pantai ini cukup ramai dan menjadi salah satu favorit wisatawan bila liburan ke Padang. Serta juga menjadi salah satu spot untuk warga lokal menghabiskan sore bersama keluarga. Selain karena adanya Batu Malin Kundang, juga karena pemandangan di pantai ini juga cantik.

Malin-Kundang Cerita Rakyat Padang

Pada zaman dahulu kalah di pesisir pantai Sumatera Barat hidup lah satu keluarga nelayan yang terdiri dari ayah, ibu dan anak laki-laki bernama Malin Kundang. Kehidupan mereka sangat lah susah dan serba kekurangan.

Menyadari kondisinya tersebut, sang ayah akhirnya memutuskan untuk merantau ke negeri seberang. Ia berharap bisa mengubah nasib keluarganya, terutama sang anak.

Malin Kundang pun tinggal berdua bersama sang ibu. Setelah satu tahun lamanya ditinggal, sang ayah tak kunjung pulang dan memberikan kabar. Keluarga itu pun pasrah menerima kenyataan.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya Malin Kundang tumbuh menjadi pemuda yang pekerja keras. Dia selalu membantu ibunya mencari uang dan akhirnya memutuskan untuk merantau juga.

Malin Kundang

Walau dengan berat hati, sang ibu mengikhlaskan Malin Kundang untuk pergi mencari uang ke negeri seberang. Malin pun berjanji untuk kembali dan membahagiakan sang ibu.

Setelah beberapa tahun, Malin Kundang kembali ke kampung halamannya. Ia menggunakan pakaian yang bagus dan berlayar dengan kapal besar. Hal itu pun menjadi perhatian warga setempat hingga akhirnya salah satu warga mengenali Malin Kundang.

Ibunya pun mendengar kabar Malin Kundang kembali dan berada di pelabuhan. Saat sang Ibu memanggil namanya, Malin tak mengakui bahwa wanita tua tersebut adalah yang melahirkannya.

Istri Malin Kundang juga bertanya terkait kebenaran apakah sang ibu adalah wanita tua dan miskin. Malin tetap kukuh dan menolak mengakui keberadaan sang Ibu.

Kecewa melihat perilaku sang anak, Ibu Malin Kundang pun berdoa kepada tuhan agar anaknya diberi hukuman yang berat. Sehari setelahnya, Malin Kundang, kapal dan awak kapalnya tersambar petir dan berubah menjadi batu. Sang Ibu percaya bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan yang maha Esa kepada Malin Kundang karena durhaka tak mengakui sang Ibu.

Nah Batu Malin Kundang ini dipercaya berada di Pantai Air Manis, Sumatera Barat ini. Terlihat sebuah batu seperti sedang bersujud terpaku, disertai dengan bongkahan batu yang dipercaya adalah bagian kapal dari Malin Kundang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *