Sekilas Sejarah Raja Sidabutar – Kabupaten Samosir dikenal dengan banyaknya bukti peninggalan sejarah, salah satunya terdapat di Desa Ambarita kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, yaitu kuburan batu Raja Sidabutar.
Desa Ambarita menjadi satu tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi karena kaya akan peninggalan sejarah di masa kepemimpinan Raja Sidabutar, tokoh yang dipercaya menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Samosir.
Sekilas Sejarah Raja Sidabutar
Di sana wisatawan bisa melihat dari dekat makam Raja Sidabutar, sang penguasa Pulau Samosir.
Sekaligus mendengar kisah tentang Raja Sidabutar yang sangat terkenal memiliki kesaktian.
Ambar Silalahi, penduduk sekitar menuturkan, konon Sidabutar adalah raja yang sakti dan kuat.
Kesaktiannya pun diyakini datang dari rambutnya yang panjang dan gimbal.
Rambutnya dipangkas maka kesaktiannya bakal hilang
“Jika rambutnya dipangkas maka kesaktiannya bakal hilang, oleh sebab itu beliau konon sangat menjaga rambutnya,” katanya.
Uniknya, kata dia, Raja Sidabutar mempersiapkan makamnya sendiri dengan memanggil tukang pahat yang ada di Pulau Samosir.
“Pembuatan makam Raja Sidabutar dilakukan upacara khusus. Kalau makam biasanya berhiaskan nisan, berbeda dengan makam Raja Sidabutar ini yang dihiasi simbol. Ada gambar ukiran kepala yang besar melambangkan Raja Sidabutar, sedangkan ukiran kepala yang ada di ujung satunya dengan ukuran yang lebih kecil menunjukkan permaisuri, Boru Damanik,” katanya.
Keturunan Raja Sidabutar
“Sedangkan ukiran lelaki yang berada di bawah kepala raja adalah Panglima Guru Saung Lang Meraji.”
Selain Raja Sidabutar, ada juga makam para keturunannya dan ajudan.
Makam batu tertata sangat rapi, warna merah, hitam dan putih menjadi ornamen utama yang mewarnai hampir seluruh area pekuburan.
Ia menuturkan makam Raja Sidabutar merupakan makam yang terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat.
Makam batu ini juga tidak dikuburkan di dalam tanah, melainkan diletakkan di permukaan tanah.
“Memasuki wilayah pekuburan juga harus mengenakan ulos.
Wisatawan boleh meletakkannya di bahu,” ujarnya.
Seorang wisatawan, Maulita menuturkan tertarik mengunjungi makam batu Raja Sidabutar setelah direkomendasikan oleh temannya.
Menurutnya, makam tersebut sangat unik karena seperti prasasti.
Uniknya lagi makam Raja Sidabutar sendiri merupakan makam terbesar di kompleks ini dan sudah berumur sekitar lebih dari 460 tahun.
Raja Sidabutar wafat pada 1544
“Sebelum memasuki makam, pengunjung harus mengenakan ulos. Ketentuan ini berlaku semenjak Raja Sidabutar wafat pada 1544. Menurut kepercayaan masyarakat setempat kata pemandu, bila hal ini dilanggar, maka pengunjung yang melanggar akan didatangi Raja Sidabutar di dalam mimpi,” katanya.
Menurutnya, wisata sejarah makam Raja Sidabutar menjadi wisata sejarah yang tidak boleh terlewatkan bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah.
Terima kasih telah membaca artikel di atas
Baca juga : Itinerary Wisata lainnya