Sekilas Tentang Kota Aceh

Sekilas Tentang Kota Aceh (abjad Jawoë: اچيه دارالسلام) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kotanya berada di Banda Aceh. Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi status sebagai daerah istimewa dan juga diberi kewenangan otonomi khusus.

Sekilas Tentang Kota Aceh

Sekilas Tentang Kota Aceh

Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sekitar 5.274.871 jiwa. Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan selatan.

Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah Indonesia.

Jika dibandingkan dengan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat konservatif (menjunjung tinggi nilai agama). Persentase penduduk Muslim-nya adalah yang tertinggi di Indonesia dan mereka hidup sesuai syariah Islam. Berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri karena alasan sejarah.

Sejumlah analis

Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas alam. Sejumlah analis memperkirakan cadangan gas alam Aceh adalah yang terbesar di dunia. Aceh juga terkenal dengan hutannya yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan dari Kutacane di Aceh Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah taman nasional bernama Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) didirikan di Aceh Tenggara.

Aceh adalah daratan yang paling dekat dengan episentrum gempa bumi Samudra Hindia 2004. Setelah gempa, gelombang tsunami menerjang sebagian besar pesisir barat provinsi ini. Sekitar 170.000 orang tewas atau hilang akibat bencana tersebut. Bencana ini juga mendorong terciptanya perjanjian damai antara pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Masuknya Islam

Masih terjadi silang pendapat terkait persoalan dari sejak kapan Islam pertama sekali disebarkan ke Aceh. Sebagian berpandangan sudah dimulai dari sejak masa kekhalifahan Utsman bin Affan sebagai khalifah ketiga setelah kerasulan Muhammad SAW.

Terkait Islam yang datang ke Aceh, Snouck Hurgronje dengan teori Gujaratnya menyebut Islam yang datang ke sana bukanlah Islam yang dibawa Muhammad, tetapi Islam yang sudah berkembang matang. Bukan Islam dari al Quran dan Hadits, melainkan Islam dengan kitab-kitab Fiqh dan dogmanya dari 3 abad kemudian.

Sebagian lagi, ada yang berpandangan bahwa Islam yang datang ke Aceh justru sudah dimulai dari sejak tahun pertama Hijriyah (618 M). Satu pandangan yang menurut penulis buku Tasawuf Aceh merupakan pandangan tidak masuk akal. Alasan yang dikemukakannya adalah pada masa tersebut; ada kevakuman antara wahyu pertama (610 M) dengan wahyu kedua kepada Muhammad selama 2,5 tahun.

Ditambah dengan masa berdakwah secara sembunyi-sembunyi yang dilakukan Muhammad selama 3 tahun. Dengan demikian baru pada tahun ke-7 masa kenabiannya baru dimulai dakwah secara terang-terangan. Tetapi sedikitnya persoalan demikian bisa ditelusuri dari keberadaan kerajaan pertama bercorak Islam di Aceh, Kerajaan Peureulak yang didirikan pada 1 Muharram 225 Hijriyah.

Syariat Islam dan pelaksanaannya

Syari’at Islam yang dilaksanakan di Aceh meliputi bidang aqidahsyar’iyah, dan akhlak. Syari’at Islam tersebut meliputi ibadahahwal alsyakhshiyah (hukum keluarga), muamalah (hukum perdata), jinayah (hukum pidana), qadha’ (peradilan), tarbiyah (pendidikan), dakwahsyiar, dan pembelaan Islam. Ketentuan pelaksanaan syari’at Islam diatur dengan Qanun Aceh.

Setiap pemeluk agama Islam di Aceh wajib menaati dan mengamalkan syari’at Islam. Setiap orang yang bertempat tinggal atau berada di Aceh wajib menghormati pelaksanaan syari’at Islam. Pemerintahan Aceh dan Pemerintahan Kabupaten/Kota menjamin kebebasan, membina kerukunan, menghormati nilai-nilai agama yang dianut oleh umat beragama dan melindungi sesama umat beragama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya. Pendirian tempat ibadah di Aceh harus mendapat izin dari Pemerintah Aceh dan/atau Pemerintah Kabupaten/Kota.

Mahkamah Syar’iyah

Peradilan Syariat Islam di Aceh adalah bagian dari sistem peradilan nasional dalam lingkungan peradilan agama yang dilakukan oleh Mahkamah Syar’iyah yang bebas dari pengaruh pihak mana pun. Mahkamah Syar’iyah merupakan pengadilan bagi setiap orang yang beragama Islam dan berada di Aceh.

Mahkamah Syar’iah terdiri atas Mahkamah Syar’iyah Kabupaten/Kota sebagai pengadilan tingkat pertama dan Mahkamah Syar’iyah Aceh sebagai pengadilan tingkat banding. Hakim Mahkamah Syar’iyah diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua Mahkamah Agung.

Mahkamah Syar’iyah berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara yang meliputi bidang Ahwal Al-Syakhsiyah (hukum keluarga), Muamalah (hukum perdata), dan Jinayah (hukum pidana) yang didasarkan atas syari’at Islam. Ketentuan mengenai bidang Ahwal Al-Syakhsiyah (hukum keluarga), Muamalah (hukum perdata), dan Jinayah (hukum pidana) diatur dengan Qanun Aceh.

Sekilas Tentang Kota Aceh

Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh dapat dimintakan kasasi kepada Mahkamah Agung. Hukum acara yang berlaku pada Mahkamah Syar’iyah adalah hukum acara yang diatur dalam Qanun Aceh. Sengketa wewenang antara Mahkamah Syar’iyah dan pengadilan dalam lingkungan peradilan lain menjadi wewenang Mahkamah Agung untuk tingkat pertama dan tingkat terakhir.

Dalam hal terjadi perbuatan jinayah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama yang di antaranya beragama bukan Islam, pelaku yang beragama bukan Islam dapat memilih dan menundukkan diri secara sukarela pada hukum jinayah.

Setiap orang yang beragama bukan Islam melakukan perbuatan jinayah yang tidak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau ketentuan pidana di luar Kitab Undang-undang Hukum Pidana berlaku hukum jinayah. Penduduk Aceh yang melakukan perbuatan jinayah di luar Aceh berlaku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Tugas penyelidikan dan penyidikan untuk penegakan syari’at Islam yang menjadi kewenangan Mahkamah Syar’iyah sepanjang mengenai jinayah dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Etnis/Suku – Sekilas Tentang Kota Aceh

Aceh memiliki 12 suku bangsa asli. Yang terbesar adalah suku Aceh yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah Aceh terutama mendiami wilayah pesisir mulai dari Langsa di pesisir timur utara sampai dengan Trumon di pesisir barat selatan.

Suku terbesar kedua adalah suku Gayo yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Gayo. Suku bangsa lainnya adalah suku Alas yang mendiami Kabupaten Aceh Tenggara, Melayu Tamiang di Aceh Tamiang, suku Aneuk Jamee di wilayah barat dan selatan, Suku Kluet di Aceh Selatan, dan suku Singkil di Kota Subulussalam dan Kabupaten Singkil.

Sensus penduduk tahun 2000

Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan hasil etnis suku-suku aceh sebagai berikut: Aceh, Gayo, Melayu, Batak, Jawa, Jamèë, Singkil, Devayan, Minangkabau, dan lain-lain Namun sensus tahun 2000 ini dilakukan ketika Aceh dalam masa konflik sehingga tidak ada data yang pasti/akurat pada masa itu untuk mengetahui populasi per etnis masing-masing & persentasenya.

Cakupannya hanya menjangkau kurang dari setengah populasi Aceh saat itu. Adapun urutan suku bangsa diatas hanya (perkiraan). Masalah paling serius dalam pencacahan ditemui di kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara, dan tidak ada data sama sekali yang dikumpulkan dari kabupaten Pidie. Ketiga kabupaten ini merupakan kabupaten dengan mayoritas etnis Aceh.

Bahasa – Sekilas Tentang Kota Aceh

Bahasa daerah yang paling banyak penuturnya adalah bahasa Aceh yang dipakai oleh suku Aceh. Selain itu juga terdapat bahasa Gayo, Alas, Kluet, Singkil, Jamee dan Melayu Tamiang.

Di Simeulue terdapat 3 bahasa yaitu bahasa Devayan, Sigulai, dan Leukon. Selain itu juga terdapat bahasa Haloban di Pulau Banyak.

Beberapa bahasa daerah dari bagian Indonesia lainnya juga dipertuturkan oleh sebagian penduduk di Provinsi Aceh. Di antaranya, yaitu bahasa Jawa yang tersebar di berbagai wilayah transmigrasi di seluruh Aceh.

Agama

Mayoritas penduduk Aceh menganut agama Islam dan Syariah Islam menjadi hukum positif di daerah istimewa Aceh. Agama lain yang dianut oleh penduduk Aceh adalah agama Kristen yang dianut oleh pendatang beretnis Batak, warga keturunan Tionghoa yang kebanyakan beretnis Hakka mayoritas menganut agama Buddha, sebagian memeluk Kristen, sedangkan sebagian lainnya menganut agama Konghucu, lalu ada agama Hindu yang dianut oleh pendatang beretnis Bali dan sebagian peranakan (Orang Keturunan India-Tamil/Hindi) yang cukup sedikit populasinya.

Agama di Aceh (2010)
AgamaPersentase
Islam  98.21%
Kristen Protestan  1.14%
Kristen Katolik  0.21%
Buddha  0.14%
Konghucu  0.11%
Hindu  0.10%

Selain itu Aceh memiliki keistimewaan dibandingkan dengan provinsi yang lain, karena di Aceh Syariat Islam diberlakukan kepada sebagian besar warganya yang menganut agama Islam, berdasar UU No.18/2001. Kalangan intelektual Aceh sendiri masih memperdebatkan apakah yang diberlakukan di Aceh sudah benar-benar syariat atau itu cuma karena alasan politis saja.

Alasan yang juga kemudian disebutkan adalah kondisi konkret ketika itu berkenaan dengan politik, polemik di kalangan jumhur ulama soal bisa tidaknya hukum Islam diproduksi pasca kenabian selain persoalan dualisme aliran dalam Islam, dua aliran besar dalam tradisi tafsir hukum Islam.

Geologi

Berdasarkan peta geologi lembar Banda Aceh, Sumatra (Bennet et al, 1981), wilayah Kota Banda Aceh umumnya tersusun oleh endapan kuarter yang terdiri dari endapan pematang pantai, endapan rawa, dan endapan aluvial berumur Pleistosen dan Holosen.

Berdasarkan data pemboran, lapisan endapan aluvial dekat dengan pantai dapat mencapai ketebalan 206 meter di bawah permukaan tanah di daerah Cot Paya di sebelah Timur Sungai Krueng Aceh. Sementara itu, beberapa puluh kilometer ke arah hulu di daerah Lambaro, endapan aluvium mempunyai ketebalan minimum 70 meter dengan proporsi 20% pasir dan 80% lempung pasiran hingga pasir lempungan (Ploethner dan Siemon, 2006).

Iklim

Seperti wilayah lain di Indonesia, Kota Banda Aceh memiliki iklim tropis yang disertai dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan tahunan di wilayah kota Banda Aceh berkisar antara 1039 hingga 1907 milimeter. Rata-rata suhu udara di wilayah Banda Aceh adalah 25°–28 °C. Tingkat kelembapan udara di wilayah ini berada pada angka 70% hingga 80%

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

Terhitung sejak bulan Juli tahun 2004 lalu, sesaat sebelum gempa dan tsunami, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menetapkan dalam sidang ke-28, bahwa Hutan Hujan Tropis Sumatera sebagai warisan dunia non benda menyertakan Taman Nasional Gunung Leuser yang 70% luas hutannya berada di provinsi Aceh termasuk didalamnya.

Taman Nasional Gunung Leuser bahkan digadang-gadang sebagai  salah satu wilayah konservasi yang paling penting di muka bumi. Bagaimana tidak, di sinilah satu-satunya di dunia Badak, Orangutan, Gajah dan Harimau Sumatra liar hidup di dalam satu kawasan.

Lalu pada tahun 2011 lalu, harta warisan dunia non benda di Aceh kedua kembali ditetapkan oleh UNESCO. Sebuah tari tradisional Aceh yaitu Tari Saman sebagai salah satu Warisan Dunia Non Benda kedua untuk negeri para raja ini.

Bukan tanpa sebab dunia ingin mengabadikan Tari Saman sebagai salah satu warisan. Tarian yang hanya boleh ditarikan oleh kaum adam ini, telah menjadi darah daging dan diwajibkan turun temurun bagi masyarakat suku Gayo, Aceh. Jika Citilinkers berkesempatan kembara hingga ke Kabupaten Gayo, cobalah untuk minta anak-anak berumur 5 tahun untuk “bersaman” dijamin mereka akan langsung duduk dan mulai menarikan Tari Saman dengan baik.

Terima kasih telah membaca artikel Sekilas Tentang Kota Aceh di atas.

Semoga Hari- hari kamu menyenang kan beserta keluarga

Baca juga : Tentang Itinerary di medan

Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan Bagi Anda yang sedang mencari program wisata danau toba lebih santai, maka kami menawarkan untuk memilih ini. Program tour ini sebenarnya sederhana dan tidak repot dengan rute perjalanan yang panjang setiap hari.

Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

Bingung mau pergi Holiday ke mana ?

Rasa bosan setelah banyak pekerjaan selalu datang atau lingkungan di sekitar kamu yang membuat kamu stres, Pasti kamu pernah mengalami atau sering ?

Kalau di ikut kan kamu bisa jadi stres ?

Apa yang kamu lakukan setelah bosan di karenakan banyak pekerjaan  atau tidak ingin stres berkelanjutan karena lingkungan di sekitar kamu ?

SOLAT – Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

Jangan bimbang. Waktu solat serta kemudahan tempat solat sentiasa menjadi prioriti utama kami.

DRIVER/TOUR GUIDE

Tour guide yang berpengalaman akan mengiringi anda sepanjang perjalanan anda di tempat perlancongan pilhan anda nanti di sana.

MAKANAN

Jangan bimbang. Kami sediakan makanan halal tempatan untuk anda merasai sendiri pengalaman di tempat perlancongan pilihan anda. InsyaAllah kenyang dan sedap!

PERJALANAN

Jadual perjalanan yang diaturkan bertepatan dengan kehendak serta kesesuaian anda. Untuk kami, yang penting adalah kegembiraan anda.

SHOPPING

Suka shopping? Kami bawakan anda ke tempat yang terbaik dari segi harga dan layanan yang diberi. Pasti puas hati. Kami akan elakkan ke tempat Tourist Trap!

Hari 1 : Kuala Namo Airport – Parapat

Sudah pastinya berawal dengan penyambutan wisatawan saat ketibaan di Bandara Kuala Namu oleh tour guide kami.

Selanjutnya peserta berangkat menuju Parapat melalui jalan toll Medan – Tebing Tinggi dan Jalan Trans Sumatera. Kemudian berhenti sejenak di Kota Pematang Siantar untuk keperluan toilet. Pada saat yanag sama anda bisa berbelanja makanan khas lokal terbuat dari bahan kacang.

  • Tiba Bandara Internasional Kulanamu Medan
  • Perjalanan ke Lake Toba
  • Lunch
  • Singgah ke Kedai Paten (Shopping kacang tumbuk yang bernama Ting-Ting, Tang-Tang, Tung-Tung, Ping-Ping, Pong-Pong.
  • Kalau banyak waktu ,berkunjung ke bah damanik Air yang jernih
  • Tiba di Parapat (Lake Toba)
  • Check in hotel Danau Toba International Cottage
  • Dinner
  • Istirahat

Waktu Makan: Tengah Hari dan Malam Sahaja

Bagi anda yang tiba pagi hari, sebelum check in hotel kami akan membawa anda ke Kaldera Toba Nomadic Escape. Anda bisa menikmati keindahan Danau Toba dari tempat ini sepuasnya.

Hari 2 : Parapat – Samosir Tour

Setelah sarapan pagi, maka peserta paket wisata danau toba akan mengunjungi Pulau Samosir. Tour kali ini akan mencakup kunjungan ke Desa Tomok.

    • Breakfast
    • Check out hotel
    • Menaiki feri melawat ke Pulau Samosir
    • Singgah ke Tomok mengenal sejarah Tomok
    • Balik ke Danau Toba
    • Lunch
    • Tour ke Berastagi (Tempat yang nyaman, Sejuk seperti Cameron Highland)
    • Singgah di Bukit Simarjarunjung (tempat berphoto yang sangat cantik)
    • Melihat waterfall piso piso
    -Buah limau/jeruk petik sendiri.
    • Check in hotel di Berastagi
    • Dinner
    • Wisata malam

    Waktu Makan: Sarapan, Tengah Hari dan Malam Sahaja

Setelah mengunjungi objek wisata di atas, peserta akan makan siang. Selanjutnya menuju hotel untuk check in hotel di Pulau Samosir. Anda akan menikmati sejuknya udara di Pulau Samosir khususnya di malam hari.

Hari 3 : Parapat – Berastagi

Selanjutnya meninggalkan Pulau Parapat menuju Berastagi.

  • Breakfast
  • Chek out hotel
  • Singgah ke Bukit Gundaling lihat view gunung berapi
  • Singgah ke Pasar Buah Berastagi
  • Memetik strawberry sendiri
  • Perjalanan ke Medan
  • Singgah kedai batik
  • Check in hotel
  • Istirahat bagi yang nak istirahat
  • Dinner
  • Kembali ke hotel

Waktu Makan: Sarapan, Tengah Hari dan Malam Sahaja

Setelah tiba di Berastagi, peserta berhenti di Pasar Buah untuk berbelanja buah-buahan segar produk petani lokal dan barang-barang souvenir bila tertarik. Setelah itu menuju hotel dan check in. Menginap di Berastagi.

Hari 4 : Berastagi – Medan

Setelah sarapan pagi, peserta paket wisata danau toba selanjutnya check out. Lalu perjalanan berlanjut menuju Medan. Seterusnya city tour mengunjungi Istana Maimoon dan Mesjid Raya. Kemudian menuju hotel untuk check in. Akhirnya rombongan menginap di Medan. Di samping itu, bila anda berminat makan durian khas Medan, tour guide kami akan membawa anda ke pusat penjualan durian di Kota Medan. Ringkasnya, biaya makan durian menjadi tanggungan masing-masing peserta.

  • Breakfast
  • Melawat ke Istana Maimoon
  • Masjid Raya
  • Medan Mall
  • Lunch
  • Pajak Ikan Atau pajak Central / Tempat orang berniaga kain
  • Shopping Bika Ambon
  • Dinner
  • Merdeka Walk

Waktu Makan: Sarapan, Tengah Hari dan Malam Sahaja

Hari 5 : Medan – Kuala Namo Airport Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

Meskipun berada di penghujung program paket wisata danau toba, para peserta sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk berbelanja apabila jadwal penerbangan masih memungkinkan. Selanjutnya transfer ke Bandara Kuala Namu sesuai dengan jadwal penerbangan. Dengan tibanya peserta di Bandara, maka tour danau toba telah selesai. Sampai jumpa di program tour lainnya bersama kami.

  • Check out hotel
  • Shopping ole-ole
  • Keliling Kota Medan sambil menunggu masa transfer ke Bandara
  • Airport Kualanamu Medan

Waktu Makan: Sarapan Sahaja

Baca juga Tentang : Itinerary lainnya

Selain hotel yang kami tawarkan, calon peserta dapat juga minta menginap di hotel yang mereka suka meskipun hotel tersebut tidak ada dalam penawaran. Namun demikian dalam berbagai pengalaman, sangat mungkin penyediaan hotel tidak menjadi urusan travel agent. Ini sebenarnya tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak sebelumnya.

Itinerary – Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

Itinerary yang dari kami mengikuti situasi dan kondisinya dan bukan berarti kamu tidak bisa mengubah itinerarynya, kamu bisa mengubah itinerary atau kamu punya itinerary sendiri yang kamu buat juga tidak apa hanya saja kita sesuaikan dengan situasi dan kondisinya.

Hotel

Parapat Lake toba = Hotel Atsari / Hotel Patra Confort

Berastagi = Hotel Green Garden / Hotel Rudang

Medan = Hotel Grand Antares / Hotel Madani

HARGA PAKEJ ( PER PAX ) MYR-Ringgit Malaysia / IDR- Rupiah Indonesia / USD
MYR – Malaysia – Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

  02        pax : 850 rm / pax.

  03        pax : 750 rm / pax.

04-05     pax : 650 rm / pax.

06-07     pax : 640 rm / pax. 

08-10     pax : 600 rm / pax.  

11-15   pax  : 550 rm / pax

16-25     pax : 500 rm / pax. 

26-30     pax : 480 rm / pax. 

31-40     pax : 470 rm / pax. 

IDR – Indonesia

  02        pax : rp; 2.830.000 / pax.

  03        pax : rp: 2.497.000 / pax.

04-05     pax : rp: 2.200.000 / pax.

06-07     pax : rp: 2.150.000 / pax. 

08-10     pax : rp; 1.999.000 / pax.  

11-15   pax  : rp; 1.850.000 / pax

16-25     pax : rp: 1.660.000 / pax. 

26-30     pax : rp: 1.600.000 / pax. 

31-40     pax : rp: 1.565.000 / pax. 

USD

  02        pax : 199,2241 : usd / pax.

  03        pax : 181,8408 : usd / pax.

04-05     pax : 157,8774 : usd / pax.

06-07     pax : 149,5165 : usd / pax. 

08-10     pax : 140,3668 : usd / pax.  

11-15   pax  : 131,3514 : usd / pax

16-25     pax : 121,5802 ; usd / pax. 

26-30     pax : 115,5472 : usd / pax. 

31-40     pax : 109,1946 : usd / pax. 

Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan
HARGA PAKET AKAN TERMASUK:
  • Akomodasi hotel 4 (empat) malam dengan kondisi sekamar berdua atau bertiga. 1 malam di Parapat Danau toba, 1 malam di Berastagi dan 2 malam di Medan.
  • Selain hotel, makan sesuai jadwal (sarapan pagi, makan siang dan makan malam standar Asia masing-masing empat kali).
  • Selanjutnya Kapal Motor untuk tour ke Pulau Samosir. Apabila jumlah peserta di atas 10 orang, maka mereka akan menaiki kapal motor carter. Sedangkan peserta kurang dari 10 orang akan naik ferry di mana mobil akan ikut serta ke atas ferry. Ketentuan ini tidak berlaku apabila peserta mempunyai permintaan khusus yakni kapal carter.
  • Biaya masuk objek wisata.
  • Transportasi Bus Pariwisata Full AC selama Tour. Armada akan sesuai dengan jumlah peserta.
  • Pemandu Wisata (tour guide) berbahasa Indonesia, Inggris dan Melayu untuk rombongan di atas 10 orang. Sementara untuk rombongan 10 orang ke bawah hanya menggunakan driver merangkap pemandu wisata.
  • Kemudian biaya parkir di semua tempat wisata danau toba.
  • Lawatan ke Bandar Medan, Berastagi dan Lake Toba
  • Hotel 2/3 bintang 4 malam
  • Entrance fees tempat-tempat lawatan
  • Transport private berserta driver yang mesra dan amanah untuk 5 hari
  • Breakfast 4x
  • Lunch 4x
  • Dinner 4x
  • Profesional driver cum guide Di bawah 10 orang
  • Tiket feri untuk melintasi Lake Toba ke Pulau Samosir
HARGA PAKET TIDAK AKAN TERMASUK:
  • Tiket penerbangan dan airport tax.
  • Porter
  • Setelah itu, makan dan minum tambahan di luar keterangan paket tour.
  • Biaya pengeluaran pribadi.
  • Travel Insurance
  • Tips untuk pemandu wisata dan crew bus/driver.
  • Lain-lain yang tidak disebutkan pada item termasuk.

Tranportasi – Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

02 – Pax – Daihatsu Xenia / Toyota Avanza / Daihatsu luxio full AC [Air conditioner]

03 – Pax – Daihatsu Xenia / Toyota Avanza / Daihatsu luxio full AC [Air conditioner]

04 – Pax – Daihatsu Xenia / Toyota Avanza / Daihatsu luxio full AC [Air conditioner]

05 – Pax – Daihatsu Xenia / Toyota Avanza / Daihatsu luxio full AC [Air conditioner]

06 – Pax – Daihatsu luxio / Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner]

07 – Pax – Daihatsu luxio / Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner]

08 – Pax – Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner] 10 Seats

09 – Pax – Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner] 15 Seats

10 – Pax – Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner] 15 Seats

11 – Pax – Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner] 15 Seats

12 – Pax – Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner] 15 Seats

13 – Pax – Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner] 15 Seats

14 – Pax – Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner] 18 Seats

15 – Pax – Izuzu Elf / Van / full AC [Air conditioner] 18 Seats

16 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

17 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

18 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

19 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

20 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

Bus full AC [Air conditioner] – Pakej-Holiday 5h/4m Danau-Toba Berastagi-Medan

21 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

22 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

23 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

24 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 25 Seats

25 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

26 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

27 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

28 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

29 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

30 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

31 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

32 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

33 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

34 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

35 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

36 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

37 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

38 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

39 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

40 – Pax – Bus full AC [Air conditioner] 40 Seats

Jika Anda mencari pengalaman liburan yang sempurna dengan kenangan untuk di kenang, Anda berada di tempat yang benar dengan mengambil pakej wisata. Mari rencanakan masa perjalanan wisata yang sesuai dengan Anda.

Sementara itu Beda Harga Pakej dari peserta tour danau toba yang mengunjungi Batu Hoda Beach, Bukit Sibeabea, Air Terjun Efrata dan Bukit Holbung.  Menara Tele dan 1 malam di Hotel Pulau Samosir.

Pulau Rubiah Sabang

Pulau Rubiah Sabang adalah sebuah pulau yang menjadi tempat wisata dan destinasi liburan terpopuler di Pulau Sabang Aceh atau Pulau Weh baik di kalangan wisatawan domestic maupun mancanegara.

Pulau Rubiah Sabang

Pulau Rubiah Sabang

Sabang merupakan sebuah kota yang letaknya di bagian Utara Kota Banda Aceh. Kota Sabang ini terletak di Pulau Weh. Weh dalam Bahasa Aceh berarti minggat. Mungkin karena letak pulau ini yang posisinya terpisah dengan pulau Sumatera, maka dari itu dinamakan Pulau Weh.

Taman Laut Pulau Rubiah Merupakan sebuah pulau cantik yang masih asri dengan luas wilayah sekitar 2.600an Hektar yang terkenal dengan pemandangan alam kerajaan bawah laut nya. Keadaan alam bawah laut yang masih asri dan alami dengan berbagai macam biota laut yang hidup sehingga membuat pengunjung yang datang betah berlama-lama di pulau ini.

Snorkeling

Mereka yang datang selain untuk sekedar bermain di bersihnya pasir pantai, ada juga yang berkeliling pulau menggunakan perahu yang bisa di sewa, bahkan banyak yang berkunung menjajal snorkeling menikmati pemandangan indah kerajaan bawah laut pulau ini. Air laut di pulau ini sangat bersih dan jernih. Bahkan pengunjung dengan mudah dapat melihat pemandangan kerajaan bawah laut dari atas permukaan air sampai dengan kedalaman 15 meter.

Saat Snorkeling, tak jarang pengunjung mudah melihat sekumpulan ikan laut yang berenang di sela-sela terumbu karang yang menyejukan mata. Jenis ikan yang sering ditemukan disini beraneka macam antara lain seperti ikan Bendera, ikan Kepe-kepe, ikan warna, ikan Botana Biru, ikan Sersan, ikan Kerapu, ikan Mayor, kerang, ikan Putri Bali dan masih banyak jenis ikan lainnya yang terdapat di pulau cantik ini.

Selain itu juga terdapat banyak macam jenis biota laut yang terdapat di pulau ini, seperti bintang laut, bunga lili laut, cumi-cumi dan berbagai macam terumbu karang beraneka warna. Terumbu karang yang yang terdapat disini mulai dari karang keras hingga sampai yang empuk, seperti karang meja dan karang tanduk

Untuk menjajal keakraban pengunjung dengan ikan-ikan yang berada di Pulau Rubiah tidak lupa untuk abadikan dengan kamera. Disini sudah banyak persewaan peralatan snorkeling dan juga persewaan kamera Underwater seperti Gopro.

Akses

Pulau Rubiah terletak sekitar 350 Meter dari pantai Iboih atau sekitar 23,5 Kilometer dari pulau Weh. Jika Anda berniat akan datang kesini, maka Anda dapat terlebih dahulu menuju pantai Iboih untuk kemudian menyebrang ke pulau Rubiah.

Dari pelabuhan Balohan, yang merupakan pelabuhan penyeberangan Banda Aceh – Pulau Weh, pengunjung dapat naik bus umum untuk menuju pantai Iboih. Ongkos yang di pasang sekitar Rp.50.000*) dengan jarak tempuh perjalanan sekitar satu jam. Setibanya di pantai Iboih, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan menyeberang ke pulau Rubiah.

Pantai Iboih Aceh

Pantai Iboih Aceh – merupakan salah satu dari beberapa pantai yang menjadi primadona di kalangan komunitas backpacker di Pulau Weh. Pantai ini menjadi salah satu tujuan para pelancong dari berbagai belahan dunia. Tidak mengherankan jika saat kita berkunjung ke pantai ini maka didominasi oleh wisatawan mancanegara yang menetap hingga berminggu-minggu.

Pantai Iboih Aceh

Pantai Iboih Aceh

Pantai Iboih memiliki air laut yang jernih dengan pemandangan bawah laut yang bagus,sehingga bisa dimanfaatkan oleh pengunjung untuk snorkeling.

Selain itu di sini juga terdapat restoran sehingga pengunjung yang lapar bisa langsung mampir ke restoran itu.

Snorkeling

Pengunjung bisa snorkeling di Pantai Iboih ini sembari melihat biota laut yang ada di sini.

Selain itu pengunjung juga bisa melihat gunung berapi aktif yang ada di bawah perairan.

Gunung Berapi ini pernah meletus pada era Pleistosen yang kemudian memisahkan Pulau Weh dari Pulau Sumatera.

Jelajah hutan

Kawasan Pantai Iboih ini terdapat hutan yang bisa dijelajahi.

Di dalam hutan ini terdapat berbagai spesies seperti reptil, kelelelawar, babi hutan, dan masih banyak lainnya.

Bermain di area pantai

Di sini pengunjung juga bisa bermain di area pantai sekaligus mengabadikan momen selama berada di sini dengan kamera.

Pantai Iboih terletak di Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Aceh.

Untuk sampai di tempat ini, pengunjung yang datang dari luar daerah bisa menggunakan penerbangan menuju Banda Aceh.

Setelah itu pergi ke Pelabuhan Ulue-Lue.

Dari Pelabuhan Ulue-Lue pengunjung harus melakukan perjalanan ke Pulau Weh.

Untuk bisa sampai ke Pulau Weh pengunjung bisa menggunakan speedboat atau kapal feri.

Setelah sampai di Pulau Weh pengunjung bisa menggunakan minibus atau bemo untuk bisa sampai ke lokasi Pantai Iboih.

Perjalanan dari Pulau Weh ke Pantai Iboih kurang lebih 40 menit.

Sekilas Pantai Sumur-Tiga Aceh

Sekilas Pantai Sumur-Tiga Aceh, sebuah pantai yang membentang pasir putih bak permadani di jagad raya. Pantai ini juga menjadi primadona wisatawan saat berkunjung ke Sabang baik domestic maupun Manca Negara. Banyak orang sekitar ini menyebutnya Freddies.

Sekilas Pantai Sumur-Tiga Aceh

Dengan pasir putih yang lembut dan ombak yang besar, pantai ini menawarkan panorama alam yang menakjubkan. Karena menghadap ke sisi timur Pulau Weh, sehingga wisatawan yang berada disini bisa menikmati matahari terbit dengan sisi pohon kelapa yang jumlahnya begitu banyak.

Sekilas Pantai Sumur-Tiga Aceh

Mereka biasanya duduk dan berjemur. Selain itu banyak juga yang bermain pasir. Sejuknya embusan angin sepoi-sepoi menambah nuansa keasrian saat berada di bibir pantai yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka ini. 

Pesona pantai ini sangat mudah dijangkau cukup melakukan perjalanan 10 menit dari pusat kota Sabang, anda sudah ada di sini. Tepatnya di Kampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.

Air laut yang bening tembus pandang hingga ke dasar membuat pantai ini semakin indah untuk di pandang. Hal ini menambah serunya nuansa libur Anda bersama keluarga.

Sepanjang pantai sumur tiga berjejer restoran  yang memiliki  Wifi gratis dan banyak penginapan di sepanjang pantai terpanjang ini yang siap memberikan pelayanan jasa pada pengunjung. Selain sebagai kegiatan wisata bagi wisatawan.

Dulu di sekitar lokasi pantai terdapat tiga buah sumur yang menjadi sumber mata air bagi warga sekitar. Meskipun dekat dengan pantai, namun uniknya ketiga sumur tersebut airnya tidaklah asin melainkan tawar.

Ketiga sumur tersebut menjadi primadona pada masanya. Namun sekarang, sudah tidak lagi dipergunakan dan menjadi sebuah saksi sejarah. Karena keunikan inilah pantai ini disebut pantai sumur tiga.

Kapal Tsunami Lampulo

Kapal Tsunami Lampulo – masih dipertahankan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengenang Musibah besar Tsunami yang pernah melanda Kota Banda Aceh. Merupakan Sebuah kapal yang terbawa Gelombang Tsunami dan terdampar di perumahan penduduk di kawasan Kampong Lampulo Kecamatan Kuta Alam.

Kapal Tsunami Lampulo

Kapal Tsunami Lampulo

Kejadian Tsunami 26 Desember 2004

Tahun 2004 silam, Aceh dihempas tsunami dahsyat. Sampai-sampai, ada kapal yang menerjang atap rumah penduduk. Kejadian Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh dulu, masih bisa kita lihat rekam jejaknya sampai sekarang. Kebetulan saat mengikuti perjalanan dinas dari kantor di kota Banda Aceh, saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke sebuah wilayah yang menyimpan cerita tersebut.

Salah satunya adalah Kapal Lampulo. Di sana ada sebuah rumah yang menjadi saksi bisu tentang maha dahsyatnya tsunami yang menimpa Aceh. Bukan rumah biasa sebab di atas rumah tersebut ada sebuah kapal. Kapal ini dulu saat Tsunami mampu menyelamatkan 59 orang yang terombang-ambing oleh banjir besar.Oleh masyarakat sekitar dan pemerintah setempat, kapal yang berada di atas rumah tersebut tidak diturunkan atau di renovasi. Namun, dibiarkan begitu apa adanya sejak terkena musibah hingga saat sekarang.

Dijadikan wisata sejarah. Jadi setiap orang bisa melihatnya. Mengenang kejadian tsunami yang bukan saja membuat luluh lantak Aceh, namun juga menggetarkan seluruh umat manusia di dunia. Termasuk aksi sosial. Banyak negara yang terketuk hatinya untuk datang dan membantu korban bencana tsunami Aceh. Saya bersama seorang teman, berangkat ke lokasi dengan menggunakan mobil pribadi.

Objek wisata ini tidaklah sulit

Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar tiga puluh menit. Untuk mencapai objek wisata ini tidaklah sulit, letaknya berdekatan dengan kantor Puskesmas Lampulo, persis di belakang sekolah dasar (SD) 65 Coca Cola Banda Aceh. Akses ke sana juga mudah, bisa menggunakan sepeda motor atau naik becak dengan tarif tiga ribu rupiah per kilometernya. Sampai di sana, saya langsung tercengang. Benar adanya rumah tersebut di atasnya ada sebuah kapal.

Di dalam rumah ada spanduk besar yang bertuliskan nama-nama para korban musibah tsunami yang selamat. Nama-nama tersebut banyak sekali. Spanduknya lumayan besar sehingga bisa menutupi salah satu dinding rumah. Menurut cerita yang tertulis di plakat yang ada di rumah tersebut, ‘Kapal ini dihempas oleh gelombang tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 hingga tersangkut di rumah ini.

Sudah ada tangga yang tersedia untuk pengunjung bisa naik ke atas rumah.Bencana Tsunami Aceh lima belas tahun yang lalu membawa kapal seberat 20 ton ini tersangkut di atas rumah penduduk di kawasan gampong Lampulo, tepatnya di atas rumah keluarga Misbah dan Abassiah. Kapal dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter ini terbuat dari kayu.

Kapal yang terbuat dari kayu

Bagian bawah kapal dicat warna hitam, sedangkan badan kapal tampak telah dicat kembali dengan cat minyak berwarna perak. Beberapa bagian di dinding kapal terlihat mulai lapuk dimakan usia.Saya menaiki tangga datar setinggi lima meter yang terbuat dari besi dengan hati-hati.Di atas rumah, ada kapal yang terletak pas di sebelah tangga yang saya naiki. Kapal inilah yang ingin saya lihat secara langsung. Rumah dan kapal ini sempat viral di banyak pemberitaan yang terkait dengan musibah Tsunami tersebut.

Kapal yang terbuat dari kayu tersebut, tampak masih terjaga alias terawat dengan baik. Meski ada juga bagian lainnya yang mulai lapuk. Namun secara keseluruhan masih terlihat utuh. Posisinya juga tidak berubah sejak kejadian tsunami tersebut. Sudah puluhan tahun, kondisi ini tetap di pertahankan. Ini hanya sekelumit cerita saya saat berkunjung ke Kapal Lampulo Banda Aceh.

Pantai Lampuuk Longha Aceh

Pantai Lampuuk Longha Aceh – Pantai Lhoknga merupakan pantai yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, memiliki panorama nan cantik serta beberapa spot surfing yang menantang.

Pantai Lampuuk Longha Aceh

Pantai Lampuuk Longha Aceh

Aceh merupakan salah satu provinsi di Sumatra dengan garis pantai yang sangat panjang. Tak heran jika daerah yang populer dengan sebutan Serambi Mekkah ini memiliki puluhan pantai berjejer indah. Walaupun sempat diterjang gelombang tsunami pada tahun 2004, sebagian besar pantai di Aceh kini telah berbenah. Salah satunya adalah Pantai Lhoknga yang merupakan tempat bermain surfing favorit di Aceh.

Pantai Lhoknga memang telah dikenal memiliki salah satu spot surfing terbaik di Aceh. Tak hanya di Indonesia, pantai ini juga telah mendapat pengakuan dunia Internasional akan gelombang ombaknya. Dengan tiga level ombak yang berbeda, pantai ini sangat cocok bagi para penggemar olahraga pemacu adrenalin seperti surfing.

Secara administratif, Pantai Lhoknga terletak pada Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Untuk mencapai ke pantai ini, pengunjung setidaknya harus menempuh jarak kurang lebih 20 kilometer atau melakukan perjalanan selama setengah jam dari Banda Aceh. Lokasi dari pantai ini juga sangat dekat dengan Pantai Lampuuk sehingga banyak yang beranggapan pantai ini adalah Pantai Lampuuk.

Jaraknya yang tak terlalu jauh dari ibukota provinsi Aceh, menjadikan akses untuk menuju ke Pantai Lhoknga juga mudah. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan umum seperti taksi, bus, atau labi-labi yang merupakan kendaraan unik di Aceh. Tak hanya itu, jalan yang menuju ke pantai ini juga dalam kondisi cukup baik untuk dilalui.

Pesona Pantai Lhoknga

Ketika tiba di lokasi, wisatawan akan disambut dengan hamparan lautan luas yang biru serta dipadukan pasir pantai putih membentang di sepanjang pantai. Karakteristik air laut di Pantai Lhoknga ini cenderung jernih, serta tak banyak dipenuhi bebatuan karang di bibir pantainya. Di hamparan pasir putih, wisatawan bisa bebas bermain pasir atau bermain voli pantai.

Pesona utama yang ditawarkan dari Pantai Lhoknga adalah gelombang ombak yang memiliki karakteristik berbeda. Setidaknya ada lima titik spot surfing, yang menjadi andalan bagi para peselancar lokal maupun internasional. Bagi pemula yang baru ingin belajar bermain surfing, disarankan untuk menggunakan spot ‘Left Hander Point’.

Gelombang ombak ini jaraknya kurang lebih 300 meter dari bibir pantai dan memiliki tingkat kesulitan rendah. Selain itu ada juga spot ‘Camera Right Point’ yang menjadi favorit bagi peselancar dari negeri Jepang. Ada pula titik ombak Peak Point, Suri Point, dan Out Sight Right Hander. Khusus untuk Out Sight Right Hander, titik ini memiliki arus yang sangat kuat serta sangat berbahaya.

Pasir putih

Nama Suri Point diabadikan dari nama seorang peselancar lokal yang tewas di titik tersebut. Dahulu, Suri merupakan peselancar mahir, yang menguasai di titik tersebut. Titik ini jaraknya kurang lebih 200 meter dari bibir pantai serta memiliki kesulitan yang cukup tinggi. Suri meninggal pada tahun 2004, ketika terjadi bencana tsunami yang melanda Aceh.

Selain menjadi tempat favorit bagi para peselancar, Pantai Lhoknga juga memiliki panorama pantai yang cukup memukau. Pada sore hari, wisatawan biasanya tumpah ruah bersantai di pasir putih sembari menunggu fenomena sunset yang indah. Kondisi pantai yang masih sepi dan alami juga seakan menjadi nilai tambah pantai ini.

Selepas lelah bermain selancar, wisatawan bisa beristirahat sejenak dengan duduk dibawah pepohonan rindang yang tumbuh di bibir pantai. Tak lupa, jagung bakar menjadi santapan wajib ketika berkunjung ke Pantai Lhoknga. Menikmati keindahan sunset dipinggir pantai, serta ditemani semilir angin yang berhembus akan menjadikan liburan terasa sempurna.

Bahaya Pantai Longha

Meskipun pantai ini memiliki panorama alam serta menjadi spot surfing internasional, wisatawan tetap harus berhati-hati ketika berkunjung ke pantai ini. Tercatat, beberapa wisatawan pernah ditemukan hilang serta tewas di Pantai Lhoknga. Sempat dikira angker, kini telah ditemukan penyebab dari seringnya wisatawan yang tewas di pantai tersebut.

Pada bulan-bulan tertentu, ketika terjadi pasang air laut serta musim angin kencang menjadikan gelombang di pantai menjadi berbahaya. Wisatawan yang tidak mengetahui hal tersebut serta nekat berenang jauh dari tepi pantai bisa membayahakan dirinya sendiri. Hal ini juga dikarenakan minimnya fasilitas keamanan yang ada di Pantai Lhoknga.

Tak hanya itu, dikabarkan Pantai Lhoknga memiliki arus bawah air yang sangat kuat seperti di Pantai Parangtritis, Jogja. Inilah yang menyebabkan kecelakaan sering terjadi. Wisatawan yang panik ketika terseret arus tersebut akan sulit untuk meloloskan diri. Terlebih lagi, pantai ini juga memiliki palung dimana arus bahwa air ini berada.

Ketika berwisata di pantai ini, diharapkan pengunjung selalu waspada dan berhati-hati saat berenang atau bermain air. Keterbatasan fasilitas keamanan seperti rambu-rambu, serta penjaga pantai juga diharapkan keberadaannya. Mengingat potensi Pantai Lhoknga yang begitu besar, pengelola pantai seharusnya mengutamakan keselamatan wisatawan.

Fasilitas Pantai Longha

Fasilitas yang ada di Pantai Lhoknga terbilang cukup memadai, terdapat toilet serta lahan parkir yang cukup luas sehingga wisatawan tak perlu bingung untuk memarkirkan kendaraannya. Selain itu, bagi umat muslim yang ingin beribadah disekitar lokasi pantai terdapat mushola dan masjid yang bisa digunakan wisatawan untuk sholat.

Disekitar lokasi pantai, juga tersedia persewaan papan selancar bagi wisatawan yang ingin surfing di Pantai Lhoknga. Jadi pengunjung tak perlu repot-repot membawa papan selancar dari rumah. Selain itu, juga tersedia warung-warung dan kafe yang menyediakan berbagai macam kuliner. Salah satu yang khas di pantai ini adalah menikmati jagung bakar sambil melihat fenomena sunset di sore hari.

Jika wisatawan ingin menginap, di sekitar Pantai Lhoknga juga terdapat resort, hotel dan penginapan yang bisa digunakan oleh wisatawan. Penginapan tersebut menawarkan berbagai fasilitas sesuai harga yang ditawarkan. Pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas ini jika ingin menikmati keindahan pantai lebih lama lagi.

Pantai Lhoknga memang menawarkan keindahan pantai yang memukau serta spot favorit bagi para peselancar lokal dan mancanegara. Berikut aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan ketika berada di pantai ini.

Surfing Pantai Longha

Daya tarik utama yang dimiliki Pantai Lhoknga adalah gelombang ombak yang cukup menantang bagi para pemain surfing. Adanya beberapa spot surfing dengan tingkat kesulitan yang berbeda memang menjadi tantangan tersendiri bagi penggemar olahraga pemacu adrenalin tersebut. Jika kamu ingin bermain surfing, kamu bisa melakukannya di pantai yang terletak di Aceh Besar ini. 

Jika kamu masih pemula, pilihlah spot surfing yang tak terlalu menantang. Spot tersebut dikenal dengan nama Left Hander Point. Namun jika kamu sudah mahir, kamu bisa mencoba beberapa spot lain yang cukup menantang. Beberapa peselancar lokal bahkan dunia mengatakan, bermain surfing di Pantai Lhoknga tak kalah menantangnya dengan spot surfing yang ada di Pulau Bali.

Menikmati Keindahan Pantai

Selain memiliki beberapa spot surfing, pantai ini juga terkenal akan keindahan panoramanya. Memiliki air laut yang jernih serta pasir pantai yang membentang disepanjang mata memandang akan membuat setiap pengunjung betah berlama-lama di Pantai Lhoknga. Kamu bisa berenang, bermain air, atau main voli pantai di pasir putih yang bersih.

Usai lelah bermain, kamu bisa bersantai di bawah pepohonan rindang yang tumbuh disekitar pantai. Terdapat pula gazebo-gazebo sederhana yang bisa kamu manfaatkan untuk beristirahat. Menikmati pemandangan lautan luas, dengan suara deburan ombak yang menyapu pasir pantai akan menjadikan liburanmu terasa sempurna.

Melihat sunset dan Hunting foto

Pesona pantai Longha memang terlalu indah untuk di lewatkan. Tempat wisata yang satu ini juga menawarkan fenomena sunset indah ketika sore hari tiba. banyak muda mudi yang datang, sehingga sore hari pantai ini cukup ramai dan oleh wisatawan yang datang.

Sebahagian besar wisatawan yang datang di sore hari ingin menyaksikan ke indahan sunset yang ada di pantai longha. ketika matahari perlahan menemui ufuknya, akan tercipta suasana romantis yang semakin indah bila di pandang oleh orang yang di cintai. Menikmati indahnya Matahari terbenam, terasa tak lengkap jika tak mencicipi nikmatnya jagung bakar khas pantai.

Tips Berwisata di Pantai Lhoknga
  • Berhati-hatilah ketika berenang di Pantai Lhoknga, karena terdapat arus bawah yang cukup kuat.
  • Bagi peselancar pemula, sebaiknya ditemani dengan peselancar professional.
  • Wisatawan diharapkan meninggalkan lokasi pantai ketika Magrib tiba.
  • Selalu jaga kebersihan Pantai Lhoknga, dengan tak membuang sampah sembarang tempat.

Rumah Cut Nyak Dhien

Rumah Cut Nyak Dhien – Berkunjung ke Provinsi Aceh, selain menikmati wisata alam yang indah mengagumkan, kita juga bisa mengunjungi lokasi wisata sejarah.

Rumah Cut Nyak Dhien

Rumah Cut Nyak Dhien

Ya, Aceh memiliki kisah perjalanan sejarah yang cukup panjang. Beberapa pahlawan nasional yang berjuang melawan penjajahan Belanda berasal dari Aceh, salah satunya Cut Nyak Dhien.

Nah, untuk mengetahui lebih dekat tentang Srikandi Indonesia dari Tanah Rencong, mengunjungi tempat tinggal Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar adalah caranya.

Museum Rumah Cut Nyak Dhien sebenarnya merupakan replikasi yang dibuat mirip aslinya. Pasalnya, rumah Cut Nyak Dhien dibakar hingga habis oleh penjajah Belanda pada 1896 setelah diketahui bahwa Teuku Umar hanya berpura-pura membelot.

Dibangun kembali pada 1981 dan rampung satu tahun kemudian. Kemudian, museum ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hasan, pada 1987.

Pusat perjuangan Aceh melawan Belanda

Museum Rumah Cut Nyak Dhien berlokasi di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

Bila ditempuh dari Kota Banda Aceh, kira-kira jaraknya sekitar 10 kilometer. Posisi Museum Rumah Cut Nyak Dhien persis di sisi jalan raya, sehingga pengunjung dapat mudah menemukannya.

Berbentuk rumah panggung dengan konstruksi kayu dan beratap rumbia, seperti umumnya rumah adat Aceh.

Rumah panggung tersebut disangga oleh sekitar 65 tiang kayu. Ukuran rumah sekitar 25 meter x 17 meter. Warna hitam mendominasi rumah ini.

Untuk menuju rumah itu, pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga. Tangga utama masuk terletak di sebelah kanan rumah. Kemudian, pintu masuk utamanya relatif kecil sehingga siapapun perlu sedikit membungkukkan badan.

Setelah masuk ke dalam rumah, mata akan disajikan oleh suasana yang lapang. Ada banyak ruangan di rumah tersebut. Masing-masing ruangan terhubung oleh pintu. Suasananya adem dan sejuk karena dinding rumah terbuat dari papan kayu dan atap yang dilapisi pelepah daun kelapa tua.

Pada dinding ruangan di area depan, orang bisa menyimak silsilah keturunan keluarga Cut Nyak Dhien. Kemudian, pada area dinding ruangan yang lain, ada foto-foto yang menggambarkan perjuangan Aceh melawan penjajah Belanda.

lemari dan tempat tidur

Di ruangan lain, ada juga kursi-kursi kayu dan meja yang diperkirakan sebagai tempat para tokoh pejuang untuk berunding dan menetapkan strategi perang. Ada juga beberapa koleksi senjata yang dipajang, yaitu rencong dan parang. Dahulu, alat perang ini digunakan oleh Cut Nyak Dhien.

Memasuki ruangan lain,  yaitu ruangan tengah, pengunjung bisa melihat ada dua kamar yang dilengkapi tempat tidur khas Aceh. Satu ruangan kamar untuk para dayang Cut Nyak Dhien. Satu ruangan lainnya, adakah kamar Cut Nyak Dhien. Tampak ada lemari dan tempat tidur dengan tirai berwarna kuning layaknya kamar bangsawan.

Oh ya, kalau dilihat, pada bagian samping depan tampak sumur yang sangat tinggi, kira-kira dua meter. Ini dimaksudkan agar penjajah Belanda tidak dapat meracuni air di dalam sumur.

Mengunjungi tentu tidak sekadar mendapatkan pengalaman yang berkesan. Akan tetapi, pengunjung bisa juga mendapatkan edukasi tentang sejarah perjuangan pahlawan wanita Indonesia.

Nah, bila ada ada kesempatan bertandang berwisata ke provinsi  di ujung pulau Sumatra ini, jangan lewatkan untuk mengunjungi Museum Rumah Cut Nyak Dhien.

Masjid Raya Baiturrahman Banda-Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Banda-Aceh – ( مسجد راي بايتوررحمن ) adalah sebuah Masjid yang terletak di pusat kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Juga menjadi simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid ini adalah landmark Banda Aceh sejak era Kesultanan Aceh dan selamat dari bencana tsunami pada 26 Desember 2004 silam.

Masjid Raya Baiturrahman Banda-Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Banda-Aceh

Sejarah

Masjid yang asli dibangun pada tahun 1612 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Ada juga yang mengatakan bahwa yang asli dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah. Masjid Kerajaan yang asli menampilkan atap jerami berlapis-lapis yang merupakan fitur khas arsitektur Aceh.

Ketika Kolonial Hindia Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 10 April 1873, masyarakat Aceh menggunakan Masjid Raya yang asli sebagai benteng pertempuran, dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Pasukan Royal Belanda pun membalas dengan menembakkan suar ke atap jerami masjid, yang menyebabkan masjid terbakar.

Jendral Van Swieten pun menjanjikan pemimpin lokal bahwa dia akan membangun kembali Masjid Raya dan menciptakan tempat yang hangat untuk permintaan maaf. Pada 9 Oktober 1879, Belanda membangun kembali Masjid Baiturrahman sebagai pemberian dan untuk mengurangi kemarahan rakyat Aceh. Konstruksi dimulai pada tahun 1879.

Di selesaikan pada 27 Desember 1881

Ketika batu pertama diletakkan oleh Tengku Qadhi Malikul Adil, yang kemudian menjadi imam pertama di Masjid Raya baru ini, dan diselesaikan pada 27 Desember 1881 ketika masa pemerintahan Sultan terakhir Aceh, Muhammad Daud Syah. Banyak orang Aceh yang awalnya menolak untuk beribadah di Masjid Raya Baiturrahman yang baru ini karena dibangun oleh orang Belanda, yang awalnya merupakan musuh mereka. Namun sekarang Masjid ini telah menjadi kebanggaan Masyarakat Aceh.

Pada awalnya, Masjid Raya Baiturrahman hanya memiliki satu kubah dan satu menara. Kubah-kubah dan Menara-menara ekstra baru ditambahkan pada tahun 1935, 1958, dan 1982. Hari ini Masjid Raya Baiturrahman memiliki 7 kubah dan 8 menara, termasuk yang tertinggi di Banda Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman selamat dari peristiwa Gempa dan Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang hanya mendapatkan sedikit kerusakan seperti beberapa dinding yang retak. Salah satu menara 35 meter juga mengalami sedikit keretakan dan menjadi sedikit miring akibat gempa tersebut. Disaat kejadian bencana alam tersebut, Masjid ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara untuk orang-orang yang terlantar dan baru dibuka kembali untuk ibadah setelah 2 minggu.

Arsitektur dan Desain

Masjid Raya Baiturrahman awalnya dirancang oleh arsitek Belanda yang bernama Gerrit Bruins. Desainnya kemudian diadaptasi oleh L.P. Luijks, yang juga mengawasi pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor Lie A Sie.[6] Desain yang dipilih adalah gaya kebangkitan Mughal, yang dicirikan oleh kubah besar dengan menara-menara. Kubah hitam uniknya dibangun dari sirap kayu keras yang digabung menjadi ubin.

Interiornya dihiasi dengan dinding dan pilar be-relief, tangga marmer dan lantai dari Tiongkok, jendela kaca patri dari Belgia, pintu kayu berdekorasi, dan lampu hias gantung perunggu. Batu-batu bangunannya berasal dari Belanda. Pada saat penyelesaiannya, desain yang baru pada masanya ini sangat kontras dibandingkan dengan masjid-masjid khas Aceh disaat itu, yang mengakibatkan banyak orang Aceh menolak untuk shalat di Masjid Raya Baiturrahman ini, ditambah lagi karena masjid ini dibangun oleh “orang kafir” Belanda. Namun sekarang, Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi masjid kebanggaan masyarakat Aceh.

Wisatawan

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh terus meningkat setiap tahunnya, mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang tersebar diseluruh penjuru Aceh. Salah satu objek wisata sejarah yang sangat diminati oleh para wisatawan adalah Masjid Raya Baiturrahman, para wisatawan biasanya menghabiskan waktu dengan cara mempelajari sejarah Masjid Raya Baiturrahman, menikmati keindahan arsitekturnya serta mengabadikan foto saat berada di kawasan masjid.

7 Tempat Wisata Di Aceh

7 Tempat Wisata Di Aceh harus kamu kunjungi – Aceh adalah provinsi di ujung Pulau Sumatera yang memiliki beragam tempat wisata, mulai dari wisata bahari sampai wisata alam.  Keindahan alam yang memesona membuat beragam tempat wisata di Aceh sebaiknya tak dilewatkan, terutama jika kamu sedang berkunjung ke sana. Jangan lupa pula mencicipi kuliner khas yang bakal membuat sesi melancongmu menjadi semakin lengkap.

7 Tempat Wisata Di Aceh

Aceh juga terkenal akan penerapan hukum syariat Islam hampir di semua sektor, maka dari itu Aceh mendapat julukan sebagai Serambi Mekah.

Aceh pernah mengalami tsunami dahsyat yang merenggut banyak korban jiwa, hal tersebut membuat Aceh seakan mati suri, begitu pula dengan sektor pariwisatanya.

Saat ini, Aceh telah bangkit kembali. Dan beberapa tempat wisata di Aceh pun dapat dikunjungi wisatawan kembali. Berikut beberapa tempat wisata di Aceh yang recommended :

7 Tempat Wisata Di Aceh

Masjid Raya Baiturrahman

Tempat wisata Aceh yang pertama dan paling utama ialah mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman yang sudah ada sejak tahun 1600-an.

Masjid Raya Baiturrahman Aceh dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, dengan tujuan sebagai pusat pengajaran ilmu agama. Masjid ini mampu menampung sebanyak 1900 jamaah, di bagian luar masjid terdapat taman yang indah.

Dan pada waktu terjadinya tsunami Aceh tahun 2004, Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu bangunan yang tetap kokoh berdiri dan dijadikan sebagai tempat pengungsian.

Masjid ini sudah mengalami renovasi hingga 5 kali serta beberapa perluasan area. Bahkan masjid ini sempat menjadi tempat perlindungan masyarakat Aceh saat bencana tsunami menyerang di tahun 2004 silam.

Museum Tsunami

Museum Tsunami Aceh menyimpan nama – nama dari korban Tsunami Aceh tahun 2004. Selain itu, ada pula 22 alat peraga, 7 maket, dan 26 foto mengenai tsunami.

Tahukah kamu, kalau Museum Tsunami ini didesain oleh Ridwan Kamil yang kala itu masih berprofesi sebagai seorang arsitek.

Setiap tingkat dari Museum Tsunami memberikan suasana yang berbeda, ini merupakan tempat wisata yang harus kamu kunjungi ketika berada di Aceh.

  • Lokasi: Jl. Sultan Iskandar Muda, No. 3, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.

Pantai Lhoknga

Pantai Lhoknga memiliki hamparan pasir berwarna putih serta laut yang berwarna biru, pantai ini sering digunakan untuk bermain selancar air atau surfing.

Di sekitar lokasi Pantai Lhoknga terdapat penyewaan papan selancar, sehingga dapat mempermudah kamu ketika hendak bermain surfing.

  • Lokasi: kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Danau Lut Tawar

Keindahan alam lainnya yang dimiliki Aceh yakni sebuah danau yang lokasinya berada di Dataran Tinggi Gayo, bernama Danau Lut Tawar.

Danau ini sangat luas, terlihat seperti sebuah lautan hanya saja airnya tawar. Itulah yang melatarbelakangi penamaan Danau Lut Tawar.

Kamu dapat menikmati keindahan Danau Lut Tawar yang berwarna biru, dihiasi pula dengan perbukitan yang berwarna hijau.

Yakni dengan menyewa perahu motor untuk mengelilingi danau ataupun dengan menyewa sepeda. Tapi ketika berada di Danau Lut Tawar, kamu tidak diperkenankan untuk berenang karena memiliki kedalaman mencapai 80 meter.

  • Lokasi: Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Air Terjun Blang Kolam

Air Terjun Blang Kolam ialah sebuah air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 75 meter, dengan kedalaman kolamnya antara 1 hingga 3 meter.

Untuk menuju Air Terjun Blang Kolam, kamu harus melakukan trekking menuruni anak tangga terlebih dahulu. Karena memang lokasinya masih tersembunyi.

Selain bermain air, di tempat wisata Aceh yang satu ini kamu juga dapat melakukan camping bersama komunitas para pecinta alam.

Pulau Rubiah

Merupakan sebuah pulau yang terletak di Sabang, Aceh, dimana kamu akan mendapatkan panorama alam yang sangat indah baik di daratan maupun lautannya.

Pulau Rubiah menjadi salah satu daya tarik bagi peserta Famtrip Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru, Malaysia. Peserta Famtrip tersebut berasal dari kalangan pengusaha, agen travel, pelaku industri, dan juga awak media untuk menikmati keindahan serta pesona bawah lautnya.

Bagi kalian yang belum tahu, Famtrip (Familiarization Trip) merupakan perjalanan wisata untuk mengenalkan wisata–wisata yang ada di Indonesia. Promosi wisata ini dilakukan oleh Kementerian Pariwisata untuk menarik wisatawan Indonesia.

  • Lokasi: Kota Sabang, Aceh.
Ketambe Aceh

Ialah sebuah kecamatan yang lokasinya berada tak jauh dari Taman Nasional Gunung Leuseur. Kawasan Ketambe berfungsi sebagai sebuah lokasi penelitian orang utan Sumatera dan merupakan pusat penelitian Rangkong.

Di Kecamatan Ketambe terdapat sebuah sungai yang bernama Sungai Alas dan sering digunakan untuk melakukan kegiatan arung jeram. Kamu juga dapat menyusuri kawasan hutan hujan, serta bertemu langsung dengan hewan-hewan yang dilindungi.

  • Lokasi: Desa Ketambe, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh