Sekilas Demografi Sumatra Utara Medan

Demografi Sumatra Utara merupakan provinsi ke Empat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Demografi Sumatra Utara

Demografi Sumatra Utara

Penduduk

Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk (SP) 1990, penduduk Sumatra Utara berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2010 jumlah penduduk Sumatra Utara telah meningkat menjadi 12,98 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatra Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa per km² dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 178 jiwa per km².

Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2000-2010 sebesar 1,10 persen. Sensus penduduk tahun 2020, penduduk Sumatra Utara bertambah menjadi 13.937.797 jiwa, dengan kepadatan penduduk 191 jiwa/km², dan tahun 2021 berjumlah 15.136.522 jiwa.

Demografi Sumatra Utara

Agama – Demografi Sumatra Utara

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik provinsi Sumatera Utara tahun 2021, mayoritas penduduk Sumatra Utara menganut agama Islam yakni 63,36%, kemudian Kristen 33,99% dimana Protestan 26,66% dan Katolik 7,33%.

Kemudian Budha 2,43 %, Konghucu 0,11%, Hindu 0,10 % dan Parmalim 0,01%. Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 12.499 Gereja Protestan, 10.738 Masjid, 4.822 Mushola, 2.488 Gereja Katolik, 393 Vihara, 99 Klenteng dan 84 Pura.

Agama utama di Sumatra Utara berdasarkan etnis adalah :

  • Islam: terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Arab, Mandailing, Angkola, sebagian Karo, Simalungun, Batak Pesisir dan Pakpak
  • Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Nias dan sebagian Batak Angkola, Tionghoa.
  • Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan.
  • Buddha: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan.
  • Konghucu: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan.
  • Parmalim: kepercayaan asli suku Batak Toba, sebelum ajaran agama Kristen berkembang. Penganut Parmalim banyak bermukim di kecamatan Uluan, kecamatan Lumban Julu, kecamatan Ajibata, dan kecamatan Bonatua Lunasi di kabupaten Toba.

Bahasa

Pada umumnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli.

Pesisir timur seperti wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek “o” begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam.

Bahasa Melayu Asahan memiliki ciri khas yaitu pengucapan huruf R yang berbeda daripada Bahasa Melayu Deli contoh kata “cari” dibaca “caghi” dan kereta dibaca “kegheto”.

Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek “e” yang sering juga disebut Bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.

Baca juga tempat menarik di pulau samosir

Terima kasih telah membaca Artikel di atas, semoga kita di berikan kesehatan di mana saja pun kita berada.

Sekilas Sumatra Utara

Sekilas Sumatra Utara atau Sumatera Utara disingkat (Sumut) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian Utara pulau Sumatra. Provinsi ini beribu kota di Kota Medan, dengan luas wilayah 72.981,23 km2.

Sumatra Utara merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia, setelah provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, dan terbanyak di pulau Sumatra. Pada tahun 2021 penduduk Sumatra Utara berjumlah 15.136.522 jiwa, dengan kepadatan penduduk 207,40 jiwa/km2.

Sekilas Sumatra Utara

Sejarah

Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatra Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatra, dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di Kota Medan.

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatra dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Sumatra Tengah, dan Provinsi Sumatra Selatan. Tanggal 15 April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatra Utara.

Sekilas Sumatra Utara

Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatra. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatra Utara ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I.

pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatra Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang No. 5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatra Utara.

Dengan Undang- Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonom Provinsi Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatra Utara sebagian menjadi wilayah Provinsi Aceh.

Gubernur

Gubernur Sumatra Utara bertanggungjawab atas wilayah provinsi Sumatra Utara. Saat ini, gubernur atau kepala daerah yang menjabat di provinsi Sumatra Utara ialah Edy Rahmayadi, dengan wakil gubernur Musa Rajekshah. Mereka menang pada Pemilihan umum Gubernur Sumatra Utara 2018. 

Edy Rahmayadi merupakan gubernur Sumatra Utara ke-16, sejak provinsi ini dibentuk. Edy dan Musa dilantik oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 5 September 2018, untuk masa jabatan 2018-2023.

Bahasa

Pada umumnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli.

Pesisir timur seperti wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek “o” begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam.

Bahasa Melayu Asahan memiliki ciri khas yaitu pengucapan huruf R yang berbeda daripada Bahasa Melayu Deli contoh kata “cari” dibaca “caghi” dan kereta dibaca “kegheto”.

Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek “e” yang sering juga disebut Bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.

Terima kasih telah membaca Artikel di atas, semoga kita di berikan kesehatan dimana saja pun kita berada.
Paket Wisata Indonesia

Paket Wisata Indonesia

Paket Wisata Indonesia di beberapa wilayah dengan suasana lingkungan yang menarik dan pemandangan yang pantas untuk di kenangkan.

  • Aceh.
  • Padang.
  • Medan.
  • Bandung.
  • Jogja.
  • Bali.
  • dan di wilayah Indonesia lainnya.
Paket Wisata Indonesia

Paket Wisata Indonesia Travel itu sekarang banyak dan membuat yang mau berwisata menjadi bingung ?

Mencari Paket Travel bingung ? solusinya biar tidak bingung lagi di antaranya bertanya kepada teman-kerabat dan lainnya yang pernah ke tempat wisata yang kita inginkan itu kalau mereka pernah ke sana atau sosial media yang dapat dipercaya yaitu Instagram, Facebook, web dan lainnya. Bagaimana menurut kamu?

Banyak keuntungan dari paket tersebut dan mengurangi kerugian, kamu bisa membandingkannya setelah kamu jalani di karna sudah ada akad rencana perjalanan atau sudah ada perjanjian dari awalnya.

baca juga di : Paket Wisata Lake toba

Mempermudah dalam bepergian dan wisata

Banyaknya tempat tempat Wisata mempermudah kan bagi kita dalam bepergian dan wisata bahasa umumnya Travel dan Tur tidak salah lagi namanya paket, Apakah itu paket destinasi, paket 6/5/4 hari/ per malamnya atau semisalnya, baik itu Hotel ,transportasi, pemandu dan lainnya itu sudah termasuk di dalamnya. Di dalam paket ada kesepakatan dari awal yaitu rencana perjalanan bahasa yang sering didengar ITENERARY dari situ kita bisa paham ke mana saja tujuan selama perjalanan dan apa saja termasuk atau tidak termasuk di rencana perjalanan tapi kalau bisa di cek betul atau tidaknya apa saja yang termasuk atau tidak termasuk dalam paket tersebut di khawatirkan di tengah perjalanan beda yang di nyatakan awal.

Contoh di dalam paket itu ada beberapa bahkan 7+ yaitu ?

  1. Paket Holiday.
  2. Paket HAJI.
  3. Paket Umroh.
  4. paket HONEYMOON.
  5. paket ulang tahun.
  6. paket wisata 7 hari – 6 malam.
  7. paket wisata 6 hari – 5 malam.
  8. paket wisata 5 hari – 4 malam.
  9. paket wisata 4 hari – 3 malam.
  10. paket wisata 3 hari – 2 malam .
  11. dan masih banyak lagi.
Jika kamu ingin membeli paket wisata, di cek dahulu yang benar dari awal sampai akhirnya biar tidak terjadi salah paham ke depannya contoh :
  • Hotel.
  • Transportasi.
  • Pemandu.
  • super.
  • Makan berapa kali selama ikut paket wisata.
  • Rencana perjalanan atau ITENERARY.
  • Apa saja yang termasuk paket dan tidak termasuk paket.
  • dan lainnya.

Sebelumnya sudah banyak terjadi kesalahpahaman dari orang yang kurang mengerti bagai mana atau apa paket tersebut, jangan ragu apabila menanyakan kepada pihak yang bersangkutan.

Salam dari kami semoga kita di berikan kesehatan dan di lindungi TUHAN yang maha pengasih lagi maha penyayang. AAMIIN.

Baca juga Itinerary : Paket Wisata Lake Toba Berastagi Medan

Terima kasih telah membaca artikel kami dan semoga bermanfaat.