Paket 4d-3n Padang Bukit-Tinggi

Paket 4d-3n Padang Bukit-Tinggi Itinerary Padang atau rencana perjalanan 4 hari 3 malam kami buat untuk Anda, agar membantu Anda dengan mudah, kalau kamu sudah mempunyai atau mau mengubah itinerary dari kami yang sudah tidak masalah bagi kami, hanya saja kita sesuaikan dengan situasi dan kondisinya.

Sebelumnya kami ucapkan kan Assalamualaikum, semoga kita di berikan kesehatan dan di lindungi Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang. Aamiin

Diskusikan rencana perjalanan Anda ke Padang Bersama kami agar wisatanya lebih menyenangkan. Pastikan perjalanan wisata Anda dengan layanan terbaik, service yang terbaik dan Travel Agent terbaik.

Paket 4d-3n Padang Bukit-Tinggi

Paket 4d-3n Padang Bukit-Tinggi di kota padang, Provinsi Sumatra Barat Indonesia.

Kota padang memiliki beberapa tempat wisata di antaranya alam hingga religi di kota ini. kota padang bukan hanya sekedar masakan Rendang dan legenda malin kundang, saat menuju ke ranah Minang, bersiaplah untuk menikmati nuansa kota pesisir dengan beragam keindahan dan keunikannya. padang di sebut daerah rantau dari beberapa orang, berawal dari perkampungan nelayan warga Minang kabau yang merantau di muara batang rantau.

PAKEJ 4D 3N PADANG/BUKIT TINGGI

🍁 hari ke 1

(PADANG – BUKIT TINGGI


🌴Disambut oleh tour guide
🌴Perjalanan ke Bukit Tinggi
🌴Air Terjun Lembah Anai
🌴Pusat informasi Kerajaan Minangkabau
🌴Lubang Jepang
🌴Ngarai Sianok
👉jam gadang
👉pasar atas
🌴Chekin hotel

.

🍁 Hari ke 2


(BUKIT TINGGI)

🌴Payak Umbuh
🌴Lembah Harau
🌴Istana Raja Pagaruyung
🌴Danau Singkarak

🍁 Hari ke 3


(BUKIT TINGGI – PADANG)


🎄Pusat songket dan tenunan
🌴Bukit Lawang
🌴Danau Maninjau
🌴Keluk 44
🌴Sungsi Landia
🌴Bergerak menuju ke Padang
🌴Chekin hotel

🍁 Hari ke 4

(PADANG – AIRPORT)


🌴Kota Lama
🌴Pasar Mudik
🌴Jsmbatan Siti Nurbaya
🌴Pantai Air Manis (Malin Kundang)
🌴Sehingga di hantar ke airport

Pemandu/Guide dan Driver/super, asisten driver akan menunggu kedatangan Anda di Airport/Bandara, kamu dengan family atau grup lebih dari 20 orang, kalau kamu hanya di bawah 15 orang ke bawah pemandu sekaligus super atau Guide cum Driver.

Update harga tour Padang 4 hari 3 malam

IDR – Rupiah Indonesia

02-05     pax : rp: 2.630.000 / pax.

06-11     pax : rp: 2.070.000 / pax. 

12-17   pax  : Rp: 1.930.000 / pax

18-25     pax : Rp: 1.795.000 / pax. 

26-35     pax : rp: 1.695.000 / pax. 

36-40     pax : rp: 1.597.000 / pax.

MYR -Ringgit Malaysia

• 36 – 40 pax = 470 rm/pax

• 26 – 34 pax = 500 rm/pax

• 18 – 24 pax = 520 rm/pax

• 12 – 16 pax = 570 rm/pax

• 6 – 10 pax = 620 rm/pax

• 2 – 4 pax = 770 rm/pax

Berpengalaman

Kami merupakan travel dan tour yang berpengalaman dalam melayani para pelanggan. Dengan pengalaman yang kami miliki, tentu saja Anda akan memiliki perjalanan yang lebih nyaman dan mengasyikkan. Sudah beroperasi bertahun-tahun, kami siap memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik untuk Anda selama berlibur.

Harga Bersaing

Harga paket wisata Danau Toba yang kami tawarkan kepada Anda merupakan harga yang terbaik. Tak perlu lagi khawatir untuk mendapatkan pengalaman berlibur menyenangkan di Danau Toba. Anda tetap bisa berlibur dengan nyaman tanpa khawatir biaya yang mahal dan mengganggu tabungan.

Berkualitas

Tidak perlu khawatir tentang kualitas yang kami miliki meskipun kami menawarkan harga yang murah. Kami menyediakan paket travel Medan Danau Toba yang berkualitas mulai dari pemilihan tempat hingga pelayanan wisatawan.

Kami tidak memberikan janji, tapi kami memberikan bukti sesuai dengan kemampuan kami, Innsya Allah.

Proses Pemesanan Mudah

Anda sibuk sehingga kesulitan untuk mengurus perjalanan liburan? Tak perlu khawatir, Anda tetap bisa mengurus liburan disela kesibukan yang pada. Kami memberikan layanan pemesanan dengan proses yang mudah. Bahkan, Anda bisa menghubungi kami untuk berkonsultasi terkait paket perjalanan.

Jadwal Sholat

Paket wisata danau toba ini menawarkan perjalanan wisata ke berbagai destinasi terbaik yang ada di Sumatera Utara dengan mengutamakan Anda sebagai muslim, mulai dari tempat menginap, makanan yang disajikan sampai dengan pengaturan jadwal sholat saat tour berlangsung.

Melayani Tur Pribadi Dan Grup

Anda malas untuk mengikuti paket wisata karena akan bergabung dengan orang lain? Tak perlu khawatir, paket wisata yang kami tawarkan bersifat privat. Artinya, Anda akan memiliki pengalaman perjalanan yang lebih privasi bersama dengan rombongan sendiri. Anda bisa bebas lebih merasa bebas dan nyaman dengan layanan yang kami berikan ini.

Harga Sudah Termasuk

Sarapan pagi 3 kali , makan siang 3 kali, makan malam 3 kali / 4h-3m sesuai program * Makanan Halal 100% Muslim *

City tour seperti program perjalanan + Biaya Masuk (tiket masuk)

Driver + asisten driver + Guide + Asisten Guide/ 25-40

Driver + asisten driver + Guide / 16-24

Guide merangkap Driver / 02-15

minyak (petrol)

Parking.

Harga Tidak Termasuk

  • Tiket Pesawat International & Domestic
  • Travel Insurance.
  • tips Guide/driver seiklas hati.
  • Pengeluaran pribadi, seperti : Minibar , laundry , porter fee, opsi tour, telephone, fax , internet, Wifi , dll

Syarat & Ketentuan

  • Syarat & Ketentuan
  • Harga hanya Berlaku Low Season Sampai 31 Dec 2022 / 2023.
  • Dan harga tersebut Tidak berlaku ; Natal dan Tahun Baru, Hari Raya Imlek, Lebaran/Idul Fitri dan Hari Libur Umumnya di Indonesia , Long Weekend.
  • Harga tersebut dapat berubah-rubah tanpa pemberitahuan dahulu. untuk itu konfirmasi dapat di berikan apabila telah terbangun komunikasi dan kata Sepakat.
  • Berdasar kan Pengalaman, kami memberi tahu kan Deposit sebelum datang ke tujuan agar kami bisa menyediakan / Bokking Seperti Hotel dan lain nya.

Ketentuan Kamar Hotel

  • Secara umum ketentuan kamar setiap hotel adalah 2 orang dalam 1 kamar.
  • Jika ada permintaan 1 kamar ber-3 biasanya hotel menyediakan 1 extrabed.
  • Khusus untuk 1 keluarga atau family biasanya hotel menyediakan family room yang terdapat 3 atau 4 tempat tidur, jika tidak tersedia family room maka kembali pada ketentuan kamar umum yaitu 1 kamar 2 orang ditambah extrabed.
  • Maximum penambahan extrabed pada setiap kamar biasanya hanya diizinkan satu extrabed.
  • Waktu check in setiap hotel biasanya jam 1400pm, waktu check out 1200pm.

Ketentuan Anak-anak

  • Batasnya umur anak adalah 2-11 Tahun
  • Batas umur bayi 1-23 Bulan ( Free of charge )
  • Khusus untuk Paket tour 2 hari , 3 hari , 4 hari , 5 hari :
  • Harganya anak dengan bed adalah 75% dari harga dewasa
  • Harga anak tanpa bed adalah 50% dari harga dewasa

PILIHAN LAWATAN AKAN DISESUAIKAN MENGIKUT MASA DAN KEADAAN

PERCUTIAN YANG BAIK BERMULA DENGAN AGENT YANG ANDA PILIH

10 Tempat Menarik Pulau-Samosir

10 Tempat Menarik Pulau-Samosir Danau Toba dengan seribu lokasi wisatanya dan tidak pernah cukup dalam satu hari untuk menjelajahi seluruh tempat wisata yang ada di pulau ini

10 Tempat Menarik Pulau-Samosir yang harus kamu ketahui jika kamu datang ke pulau samosir

Menara pandang Tele

Tempat wisata di Medan berikutnya adalah Tempat wisata yang sayang kalau dilewatkan karena menawarkan sensasi yang berbeda. Tempat ini merupakan menara dengan tiga tingkatan yang berbeda dengan jarak pandang juga berbeda. Cocok untuk mereka yang hobi fotografi karena pemandangannya indah.

Dari ketinggian menara, wisatawan bisa melihat panorama Danau Toba dan juga daratan pulau Samosir. Sementara di sisi kanan, ada rumah penduduk dengan barisan pegunungan yang juga menjulang. Di bagian kiri wisatawan bisa melihat panorama indah berupa gunung Pusuk Bushit yang cukup melegenda. Lokasinya ada di Tele, Kecamatan Harian Samosir.

Bukit Holbung

10 Tempat Menarik Pulau-Samosir

Bukit Holbung adalah objek wisata alam yang terletak di Dolok Raja, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Kawasan ini memiliki panorama padang sabana yang banyak orang sebut sebagai bukit teletubies.

Seperti halnya bukit yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan, bukit holbung pun sama indahnya, namun karena suguhan danau toba yang membentang luas menjadikanya berbeda dari bukit-bukit lain.

Aktifitas yang dapat dilakukan selain berfoto ria di atas bukit adalah berkemah dan menunggu waktu sunset atau sunrise yang elok, sebab view sunset disini terbilang yang paling indah.

Air Terjun Efrata – 10 Tempat Menarik Pulau-Samosir

Air Terjun Efrata berdekatan dengan Menara Pandang Tele dan Danau Toba. Oleh karena itu, tak heran banyak pengunjung lokal dan mancanegara bila singgah ke Tele maupun Danau Toba, juga singgah ke air terjun tersebut. “Banyak orang mengatakan air terjun ini adalah Air Terjun Tele. Karena berdekatan itu. Lokasi yang tidak jauh daru pinggir jalan lintas menuju Pangururan dan melewati Bukit Holbung

Sementara itu, Air Terjun Efrata dengan kawasan yang hijau, diapit dengan perbukitan, membuat setiap pengunjung yang datang ke akan terpesona dengan keindahan alamnya. “Untuk tiba di air terjun, pengunjung berjalan kaki dulu sekitar 100 meter dari parkiran. Selama perjalanan, pengunjung akan disambut dengan hamparan sawah yang luas dan hijau. Jadi, banyak juga orang berfoto di sini dulu sebelum sampai di air terjun

Aek Rangat Pangururan

Aek Rangat adalah objek wisata pemandian air hangat yang berada di Lereng Gunung Pusuk Buhit, Desa Rianiate Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Di bawah kaki bukit, penduduk lokal membuat kolam-kolam untuk berendam yang airnya bersumber dari pegunungan, air dari pegunungan tersebut sangat panas, sehingga warga setempat menambahkan air tawar biasa agar panasnya lebih mereda dan aman untuk di gunakan.

Selain berendam, pengunjung pun akan disuguhkan oleh pemandangan alam yang elok berupa pegunungam hijau dan batuan kapur yang indah dan cocok untuk dijadikan spot untuk berfoto.

Desa Tomok

Desa Tomok merupakan desa wisata yang menjadi salah satu pintu masuk ke Pulau Samosir dari Pelabuhan wisata Parapat di Sumatera Utara. Tujuan utama di Desa Tomok adalah kawasan Kampung Batak dengan rumah adat yang khas, lengkap dengan boneka Sigale Gale. Di sini ada pasar juga bermacam ragam aksesoris dan kedai kain dan juga bisa mengunjungi pemakaman raja-raja kuno Batak dan Museum Batak.

Pusuk Puhit – 10 Tempat Menarik Pulau-Samosir

Bukit Pusuk Buhit terletak di area Pulau Samosir. Bukit ini berada di tiga area Kecamatan, yaitu Penguruan, Sianjur Mula-mula, dan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Pusuk Buhit merupakan salah satu puncak di pinggir barat Danau toba. Berada di ketinggian 1.982 mdpl. Selain menyimpan keindahan, Pusuk Buhit juga menjadi panggung legenda lahirnya Suku Batak. Tidak heran jika objek wisata ini menawarkan aroma petualangan yang sangat menyenangkan untuk dijelajahi.

Pantai Pasir Putih Parbaba

Pasir Putih Parbaba merupakan salah satu tujuan wisata yang terdapat di pulau Samosir, selama satu jam perjalanan dari pelabuhan penyeberangan kapal ferry di Tomok. Dan sekitar separuh jam dari kota Pangururan jika kalian datang dari jalur lintas Menara Pandang Tele.

Biasanya keindahan pantai Parbaba Danau Toba ini menjadi tempat wisata pasir putih parbaba yang selalu dikunjungi. Keindahannya tidak kalah dengan pantai pasir yang di pinggir laut lainnya. Pasir Putih Parbaba adalah salah satu ikon tujuan wisata yang berada di Kabupaten Samosir.

Pertama kali jika kalian datang ke tempat pantai Parbaba atau wisata Parbaba ini, udara sejuk yang berhembus dari telaga menyambut sejuk. Tampak hamparan pasir putih dan sejauh mata memandang hamparan bukit dan gunung Pusuk Buhit menjulang berdiri kokoh bak pagar batas Danau Toba dengan dunia luar.

Wahana Permainan Air Pantai Parbaba

Sejumlah wahana permainan air seperti Banana Boat, Ban Pelampung atau transportasi telaga seperti kapal yang sering mereka sebut “Odong-Odong Danau Toba”, sepeda air dan lainnya menunggu Anda.

Huta Siallagan
10 Tempat Menarik Pulau-Samosir

Diartikan secara bebas sebagai kampungnya keluarga Siallagan, kampung adat ini terkenal dengan obyek wisata Batu Kursi Raja Siallagan. Batu kursi yang seperti kursi meja untuk sidang, dipakai untuk mengadili orang bersalah sampai dijatuhi hukuman.

Di sini saya mendengar kisah hukuman mati. Bagian jantung terpidana mati, biasa dimakan raja-raja setempat atau algojo. Dipercaya dapat menambah kesaktian.

Huta Siallagan harus dikunjungi karena dua hal. Pertama, kompleks kampung adatnya sudah dibenahi sehingga sudah siap menerima wisatawan.

Baca juga : Tentang Tempat menarik kawasan parapat Danau toba

Bukit Gibeon
10 Tempat Menarik Pulau-Samosir

Bukit Gibeon merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di desa Sibisa, Kabupaten Toba Samosir yang dapat ditempuh hanya 20 Menit saja dari Parapat. Di daerah Bukit ini tersedia beberapa bangunan yang diperuntukkan untuk wisata rohani (agenda seminari), dan ada juga terdapat sebuah kolam pemandian yang di design unik dan menarik dan pastinya sangat segar untuk masyarakat umum. Uniknya Kolam pemandian ini adalah dengan airnya yang segar, jernih dan berasal dari Air terjun gibeon. Aliran dari Air terjun gibeon ini jatuh langsung ke kolam pemandian.

Sipinsur

Tidak jauh dari Danau Toba, kamu bisa bergeser sedikit ke Sipinsur sebagai tempat wisata selanjutnya. Selama berada disana, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan indah dari Danau Toba dan pulau Samosir dari sisi yang berbeda. Tak jarang pula lokasi wisata ini, dijadikan sebagai spot terbaik untuk menghasilkan jepretan kekinian.

Baca juga :Tentang Itinerary Danau toba beberapa hari.

Lubang Jepang Di Kota-Padang

Lubang Jepang Di Kota-Padang Gunung Pangilun adalah salah satu kawasan pertahanan Jepang ketika menjajah Indonesia yang berada di kota Padang, Sumatera Barat pada era Perang Dunia II, khususnya sekitar tahun 1942-1945.

Lubang Jepang Di Kota-Padang

Lubang Jepang Di Kota-Padang

Bangunan pertahanan Jepang ini berada di kawasan perbukitan Gunung Pangilun. Kondisi area nya yang barada di atas bukit merupakan kondisi yang sangat cocok untuk pertahanan dan mengawasi kawasan penduduk yang berada di bawahnya pada saat itu. Selain itu di puncak bukit dapat diamati pesisir pantai barat Padang dan kota Padang secara menyeluruh. Kawasan pertahanan Jepang di gunung pangilun ini memiliki dua bungker dan empat terowongan.

Kawasan Bungker Jepang ini berada di sebuah bukit yang ada di Kota Padang. Bukit tersebut berada di sebelah timur Kota Padang atau lebih tepatnya berada di Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Lokasinya yang berada di pusat Kota Padang membuat jalur akses ke tempat atau kawasan tersebut tidak susah. Menuju ke kawasan tersebut bisa dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Untuk kendaraan hanya dapat sampai di kaki bukit saja.

Di kaki bukit tersebut merupakan perkampungan warga setempat. Untuk melanjutkan perjalanan melihat Bungker Jepang tersebut maka perjalanan selanjutnya ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri bukit tersebut hingga sampai ke atas bukit. Berikut urutan ruangan yang di jadikan sebagai basis pertahanan Jepang mulai dari yang letaknya paling bawah hingga yang letaknya di puncak bukit.

Sekilas Sejarah nya

Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) di daerah Sumatera Barat, khususnya Padang dan juga Bukittinggi beserta sekitarnya dianggap sebagai daerah yang sangat strategis. Kota Padang sendiri merupakan pusat ibu kota dan jalur pelabuhan yang strategis pada waktu itu. Dari Kota Padang dapat dipantau siapa saja musuh yang akan masuk ke dalam wilayah Sumatera Barat dan dapat dengan siaga menghalaunya.

Oleh karena itu, maka dibangun berbagai jenis bangunan pertahanan dengan memanfaatkan tenaga kerja pribumi (Romusa). Berdasarkan bentuk bangunannya, tempat ini hanya dijadikan sebagai tempat perlindungan komando pertahanan di sekitar daerah pesisir barat pantai Padang, dengan asumsi karena tidak terdapat “spy hole” atau lubang untuk menembak. Sebagai salah satu komplek pertahanan tentara Jepang yang meliputi Pulau Sumatera, khusus di sekitar Kota Padang, banyak sekali dibangun lubang-lubang atau terowongan bawah tanah, bunker, serta pillbox.

Salah satu bangunan bersejarah akan penguasaan tentara Jepang khususnya di pusat Kota Padang adalah bunker Jepang gunung pangilun. Bunker Jepang atau Lubang Jepang gunung pangilun ini merupakan salah satu cagar budaya yang menjadi saksi keberadaan dan penguasaan tentara Jepang khususnya di Provinsi Sumatera Barat.

Bungker Gunung Pangilun I – Lubang Jepang Di Kota-Padang

Secara umum, kondisi bangunan ini sudah hancur dan rusak. Potongan-potongan objek yang masih tersisa hanya pada bagian depan. Jalan masuk objek ini terdapat pada sisi utara-selatan dan bangunan ini hanya memiliki sedikit bagian dinding. Berdasarkan potongan bangunan yang masih tersisa, diperkirakan bungkr ini memiliki pintu masuk pada bagian belakang atau arah sisi barat dan arah hadap bangunan ini menghadap ke sisi timur.

Bungker Gunung Pangilun II

Kondisi bangunan ini relatif masih utuh, namun sebahagian sudah tertimbun oleh tanah. Bangunan yang masih dapat ditemukan diperkirakan merupakan pintu masuk pillbox atau bungker. Objek berbentuk kotak empat persegi panjang dengan ukuran panjang 5,04 meter lebar 85 cm. Sedangkan ketinggian bangunan dari permukaan tanah adalah 85 cm. Ketebalan bangunan ini adalah 42 cm. Lorong yang diperkirakan sebagai pintu masuk ini berada pada sisi utara dengan mengarah ke sisi selatan. Diperkirakan pada bagian dalam bangunan masih terdapat sebuah ruangan yang dahunya dijadikan sebagai tempat perlindungan.

Lubang Jepang Gunung Pangilun I

Bangunan ini merupakan bangunan berupa terowongan yang melintang dari sisi timur hingga sisi barat. Arah hadap pintu masuk dari terowongan ini berada pada sisi timur. Bangunan ini berbentuk setengah lingkaran dengan diameter atau lebar pintu 0,9 meter. Bangunan dibuat dengan bahan coran semen yang memiliki tebal dinding 12 cm. Pada bagian dalam lubang ini terdapat sebuah ruangan berbentuk empat persegi panjang. Melihat tata letakannya, selain berfungsi sebagai lubang perlindungan, bangunan ini juga difungsikan untuk pencegatan musuh dan untuk mengamankan garis belakang pertahanan.

Lubang Jepang Gunung Pangilun II

Lubang Jepang Gunung Pangilun II terletak pada sisi barat perbukitan. Bangunan berupa terowongan yang dibuat dilereng bukit, tanpa perkuatan semen. Pada bangunan ini terdapat tiga buah pintu masuk menuju lubang atau terowongan. Namun sekarang, salah satu pintu yang masih dapat ditemukan hanya terdapat pada sisi barat bukit, yang kondisinya juga sudah tertimbun tanah. Pintu masuk ini diperkirakan berbentuk setengah lingkaran, dengan lebar diameter 1,2 meter dan tinggi yang masih tersisa saat ini hanya 30 cm. Pada bagian dalam terowongan atau lubang ini terdapat sebuah ruangan berukuran 2 meter x 3 meter tepat pada bagian tengah bukit. Selanjutnya dari ruangan ini juga terdapat dua terowongan lain yang terhubung dengan pintu masuk lainnya pada sisi utara dan timur.

Lubang Jepang Gunung Pangilun III

Bangunan ini berupa lorong atau terowongan yang dibuat dengan cara menggali lereng bukit yang berbahan tanah cadas. Pengerjaan objek dilakukan tanpa perkuatan struktur dinding dan atap terowongan. Bangunan memiliki arah hadap selatan atau menghadap jalan kampung lereng. Pintu objek berbentuk setengah lingkaran dengan diameter atau lebar 80 cm dan tinggi 1,38 m. Panjang keseluruhan dan arah terowongan ini belum diketahui secara pasti sebab pad kedalaman 13,5 m, terdapat air yang menggenangi dalam lubang. Pada bagian lorong atau terowongan yang berbelok ke sisi barat terdapat sebuah ruangan. Bangunan ini diperkirakan bangunan yang menjadi tempat perlindungan atau penyimpanan logistik dan amunisi.

Lubang Jepang Gunung Pangilun IV

Bangunan ini berupa terowongan atau lubang yang menembus bukit dengan pintu masuk berbentuk setengah lingkaran berukuran lebar 1 meter dan tinggi 1,4 meter. Objek ini memiliki arah hadap ke arah selatan. Secara umum, lubang terowongan ini dibuat dengan cara menggali lereng bukit yang berbahan tanah cadas. Adapun dinding dan atap objek tanpa perkuatan semen atau terbentuk secara alami dari gundukan tanah. Lorong atau terowongan ini memiliki panjang 17 m yang berbentuk lurus, dan selanjutnya berbelok arah kiri atau arah barat. Belum diketahui panjang terwongan keseluruhan.

Kapal yang terdampar 5km ke kota yang beratnya 2.600ton

Kapal yang terdampar 5km ke kota yang beratnya 2.600ton, Kapal Yang Terdampar di Perkotaan Banda Aceh – Tau peristiwa Tsunami yang terjadi pada beberapa tahun lalu kan? ada banyak kisah yang telah kita dengar tentang peristiwa itu. Sebuah kejadian Maha Dahsyat yang pernah terjadi di tanah Serambi Mekah ini.

Kapal yang terdampar 5km ke kota yang beratnya 2.600ton

PLTD Apong (kapal yang terdampar 5km ke kota yang beratnya 2.600ton

Setelah kejadian tersebut ada sebuah hal yang menarik untuk dilihat dan itu menjadi bukti begitu dahsyatnya gelombang Tsunami tersebut. Hal itu yaitu ada sebuah Kapal yang beratnya ribuan Ton terdampar di tengah kota Banda Aceh. Mungkin jika kalian belum melihatnya, akan berfikir apa mungkin kapal seberat itu bisa terdampar di perkotaan? 

26 Desember 2004

Ini adalah sebuah kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Lepas pantai dengan panjang 63 meter serta dulunya mampu menghasilkan daya sebesar 10,5 megawatt. Dengan luas mencapai 1.900 meter persegi dan bobot 2600 ton, yang didorong sejauh 5 KM ke daratan oleh kedahsyatan Tsunami. Kapal PLTD Apung I berlokasi di Gampong Punge Blang Cut, Kota Banda Aceh.

Ketika tsunami terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, kapal ini terseret gelombang pasang setinggi 9 meter sehingga bergeser ke jantung Kota Banda Aceh sejauh 5 kilometer. Kapal ini terhempas hingga ke tengah-tengah pemukiman warga, tidak jauh dari Museum Tsunami. Dari 11 orang awak dan beberapa warga yang berada di atas kapal ketika tsunami terjadi, hanya satu orang yang berhasil selamat. Saat ini area di sekitar kapal PLTD Apung I telah ditata rapi serta menjadi Wisata Edukasi dan sejarah.

Pasca tsunami, PLN berniat untuk menarik kembali kapal ini ke laut,  sebab kondisi mesin tidak rusak parah.  Namun, Pemerintah Aceh menginginkan kapal itu dijadikan sebagai situs sejarah, hingga akhirnya PLN hanya mencabut mesin-mesin yang ada di kapal. Singkat cerita, kini kapal PLTD Apung telah disulap menjadi museum dengan berbagai catatan perjalanan sejarah kapal yang bisa dijadikan referensi edukasi tentang betapa dahsyatnya tsunami 2004 silam.  Pada bagian dalam kapal, terdapat sejumlah layar monitor yang memuat simulasi bagaimana kapal apung bisa terseret sampai ke tengah Kota Banda Aceh.

Pada monumen itu juga tertulis daftar nama-nama orang yang menjadi korban di lima dusun gampong setempat. Monumen ini juga sengaja dibangun untuk mengabadikan para korban tersebut. Kapal apung dikelilingi oleh jembatan yang dibangun di atas reruntuhan bangunan rumah warga akibat terjangan tsunami.  Posisi paling atas kapal adalah salah satu bagian favorite para pengunjung untuk berfoto. Betapa tidak, pemandangan alam kota Banda Aceh sungguh indah di lihat dari sana apalagi ketika menjelang sore.

Sekilas Tentang Kota Aceh

Sekilas Tentang Kota Aceh (abjad Jawoë: اچيه دارالسلام) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kotanya berada di Banda Aceh. Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi status sebagai daerah istimewa dan juga diberi kewenangan otonomi khusus.

Sekilas Tentang Kota Aceh

Sekilas Tentang Kota Aceh

Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sekitar 5.274.871 jiwa. Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan selatan.

Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah Indonesia.

Jika dibandingkan dengan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat konservatif (menjunjung tinggi nilai agama). Persentase penduduk Muslim-nya adalah yang tertinggi di Indonesia dan mereka hidup sesuai syariah Islam. Berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri karena alasan sejarah.

Sejumlah analis

Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas alam. Sejumlah analis memperkirakan cadangan gas alam Aceh adalah yang terbesar di dunia. Aceh juga terkenal dengan hutannya yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan dari Kutacane di Aceh Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah taman nasional bernama Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) didirikan di Aceh Tenggara.

Aceh adalah daratan yang paling dekat dengan episentrum gempa bumi Samudra Hindia 2004. Setelah gempa, gelombang tsunami menerjang sebagian besar pesisir barat provinsi ini. Sekitar 170.000 orang tewas atau hilang akibat bencana tersebut. Bencana ini juga mendorong terciptanya perjanjian damai antara pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Masuknya Islam

Masih terjadi silang pendapat terkait persoalan dari sejak kapan Islam pertama sekali disebarkan ke Aceh. Sebagian berpandangan sudah dimulai dari sejak masa kekhalifahan Utsman bin Affan sebagai khalifah ketiga setelah kerasulan Muhammad SAW.

Terkait Islam yang datang ke Aceh, Snouck Hurgronje dengan teori Gujaratnya menyebut Islam yang datang ke sana bukanlah Islam yang dibawa Muhammad, tetapi Islam yang sudah berkembang matang. Bukan Islam dari al Quran dan Hadits, melainkan Islam dengan kitab-kitab Fiqh dan dogmanya dari 3 abad kemudian.

Sebagian lagi, ada yang berpandangan bahwa Islam yang datang ke Aceh justru sudah dimulai dari sejak tahun pertama Hijriyah (618 M). Satu pandangan yang menurut penulis buku Tasawuf Aceh merupakan pandangan tidak masuk akal. Alasan yang dikemukakannya adalah pada masa tersebut; ada kevakuman antara wahyu pertama (610 M) dengan wahyu kedua kepada Muhammad selama 2,5 tahun.

Ditambah dengan masa berdakwah secara sembunyi-sembunyi yang dilakukan Muhammad selama 3 tahun. Dengan demikian baru pada tahun ke-7 masa kenabiannya baru dimulai dakwah secara terang-terangan. Tetapi sedikitnya persoalan demikian bisa ditelusuri dari keberadaan kerajaan pertama bercorak Islam di Aceh, Kerajaan Peureulak yang didirikan pada 1 Muharram 225 Hijriyah.

Syariat Islam dan pelaksanaannya

Syari’at Islam yang dilaksanakan di Aceh meliputi bidang aqidahsyar’iyah, dan akhlak. Syari’at Islam tersebut meliputi ibadahahwal alsyakhshiyah (hukum keluarga), muamalah (hukum perdata), jinayah (hukum pidana), qadha’ (peradilan), tarbiyah (pendidikan), dakwahsyiar, dan pembelaan Islam. Ketentuan pelaksanaan syari’at Islam diatur dengan Qanun Aceh.

Setiap pemeluk agama Islam di Aceh wajib menaati dan mengamalkan syari’at Islam. Setiap orang yang bertempat tinggal atau berada di Aceh wajib menghormati pelaksanaan syari’at Islam. Pemerintahan Aceh dan Pemerintahan Kabupaten/Kota menjamin kebebasan, membina kerukunan, menghormati nilai-nilai agama yang dianut oleh umat beragama dan melindungi sesama umat beragama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya. Pendirian tempat ibadah di Aceh harus mendapat izin dari Pemerintah Aceh dan/atau Pemerintah Kabupaten/Kota.

Mahkamah Syar’iyah

Peradilan Syariat Islam di Aceh adalah bagian dari sistem peradilan nasional dalam lingkungan peradilan agama yang dilakukan oleh Mahkamah Syar’iyah yang bebas dari pengaruh pihak mana pun. Mahkamah Syar’iyah merupakan pengadilan bagi setiap orang yang beragama Islam dan berada di Aceh.

Mahkamah Syar’iah terdiri atas Mahkamah Syar’iyah Kabupaten/Kota sebagai pengadilan tingkat pertama dan Mahkamah Syar’iyah Aceh sebagai pengadilan tingkat banding. Hakim Mahkamah Syar’iyah diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua Mahkamah Agung.

Mahkamah Syar’iyah berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara yang meliputi bidang Ahwal Al-Syakhsiyah (hukum keluarga), Muamalah (hukum perdata), dan Jinayah (hukum pidana) yang didasarkan atas syari’at Islam. Ketentuan mengenai bidang Ahwal Al-Syakhsiyah (hukum keluarga), Muamalah (hukum perdata), dan Jinayah (hukum pidana) diatur dengan Qanun Aceh.

Sekilas Tentang Kota Aceh

Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh dapat dimintakan kasasi kepada Mahkamah Agung. Hukum acara yang berlaku pada Mahkamah Syar’iyah adalah hukum acara yang diatur dalam Qanun Aceh. Sengketa wewenang antara Mahkamah Syar’iyah dan pengadilan dalam lingkungan peradilan lain menjadi wewenang Mahkamah Agung untuk tingkat pertama dan tingkat terakhir.

Dalam hal terjadi perbuatan jinayah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama yang di antaranya beragama bukan Islam, pelaku yang beragama bukan Islam dapat memilih dan menundukkan diri secara sukarela pada hukum jinayah.

Setiap orang yang beragama bukan Islam melakukan perbuatan jinayah yang tidak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau ketentuan pidana di luar Kitab Undang-undang Hukum Pidana berlaku hukum jinayah. Penduduk Aceh yang melakukan perbuatan jinayah di luar Aceh berlaku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Tugas penyelidikan dan penyidikan untuk penegakan syari’at Islam yang menjadi kewenangan Mahkamah Syar’iyah sepanjang mengenai jinayah dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Etnis/Suku – Sekilas Tentang Kota Aceh

Aceh memiliki 12 suku bangsa asli. Yang terbesar adalah suku Aceh yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah Aceh terutama mendiami wilayah pesisir mulai dari Langsa di pesisir timur utara sampai dengan Trumon di pesisir barat selatan.

Suku terbesar kedua adalah suku Gayo yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Gayo. Suku bangsa lainnya adalah suku Alas yang mendiami Kabupaten Aceh Tenggara, Melayu Tamiang di Aceh Tamiang, suku Aneuk Jamee di wilayah barat dan selatan, Suku Kluet di Aceh Selatan, dan suku Singkil di Kota Subulussalam dan Kabupaten Singkil.

Sensus penduduk tahun 2000

Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan hasil etnis suku-suku aceh sebagai berikut: Aceh, Gayo, Melayu, Batak, Jawa, Jamèë, Singkil, Devayan, Minangkabau, dan lain-lain Namun sensus tahun 2000 ini dilakukan ketika Aceh dalam masa konflik sehingga tidak ada data yang pasti/akurat pada masa itu untuk mengetahui populasi per etnis masing-masing & persentasenya.

Cakupannya hanya menjangkau kurang dari setengah populasi Aceh saat itu. Adapun urutan suku bangsa diatas hanya (perkiraan). Masalah paling serius dalam pencacahan ditemui di kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara, dan tidak ada data sama sekali yang dikumpulkan dari kabupaten Pidie. Ketiga kabupaten ini merupakan kabupaten dengan mayoritas etnis Aceh.

Bahasa – Sekilas Tentang Kota Aceh

Bahasa daerah yang paling banyak penuturnya adalah bahasa Aceh yang dipakai oleh suku Aceh. Selain itu juga terdapat bahasa Gayo, Alas, Kluet, Singkil, Jamee dan Melayu Tamiang.

Di Simeulue terdapat 3 bahasa yaitu bahasa Devayan, Sigulai, dan Leukon. Selain itu juga terdapat bahasa Haloban di Pulau Banyak.

Beberapa bahasa daerah dari bagian Indonesia lainnya juga dipertuturkan oleh sebagian penduduk di Provinsi Aceh. Di antaranya, yaitu bahasa Jawa yang tersebar di berbagai wilayah transmigrasi di seluruh Aceh.

Agama

Mayoritas penduduk Aceh menganut agama Islam dan Syariah Islam menjadi hukum positif di daerah istimewa Aceh. Agama lain yang dianut oleh penduduk Aceh adalah agama Kristen yang dianut oleh pendatang beretnis Batak, warga keturunan Tionghoa yang kebanyakan beretnis Hakka mayoritas menganut agama Buddha, sebagian memeluk Kristen, sedangkan sebagian lainnya menganut agama Konghucu, lalu ada agama Hindu yang dianut oleh pendatang beretnis Bali dan sebagian peranakan (Orang Keturunan India-Tamil/Hindi) yang cukup sedikit populasinya.

Agama di Aceh (2010)
AgamaPersentase
Islam  98.21%
Kristen Protestan  1.14%
Kristen Katolik  0.21%
Buddha  0.14%
Konghucu  0.11%
Hindu  0.10%

Selain itu Aceh memiliki keistimewaan dibandingkan dengan provinsi yang lain, karena di Aceh Syariat Islam diberlakukan kepada sebagian besar warganya yang menganut agama Islam, berdasar UU No.18/2001. Kalangan intelektual Aceh sendiri masih memperdebatkan apakah yang diberlakukan di Aceh sudah benar-benar syariat atau itu cuma karena alasan politis saja.

Alasan yang juga kemudian disebutkan adalah kondisi konkret ketika itu berkenaan dengan politik, polemik di kalangan jumhur ulama soal bisa tidaknya hukum Islam diproduksi pasca kenabian selain persoalan dualisme aliran dalam Islam, dua aliran besar dalam tradisi tafsir hukum Islam.

Geologi

Berdasarkan peta geologi lembar Banda Aceh, Sumatra (Bennet et al, 1981), wilayah Kota Banda Aceh umumnya tersusun oleh endapan kuarter yang terdiri dari endapan pematang pantai, endapan rawa, dan endapan aluvial berumur Pleistosen dan Holosen.

Berdasarkan data pemboran, lapisan endapan aluvial dekat dengan pantai dapat mencapai ketebalan 206 meter di bawah permukaan tanah di daerah Cot Paya di sebelah Timur Sungai Krueng Aceh. Sementara itu, beberapa puluh kilometer ke arah hulu di daerah Lambaro, endapan aluvium mempunyai ketebalan minimum 70 meter dengan proporsi 20% pasir dan 80% lempung pasiran hingga pasir lempungan (Ploethner dan Siemon, 2006).

Iklim

Seperti wilayah lain di Indonesia, Kota Banda Aceh memiliki iklim tropis yang disertai dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan tahunan di wilayah kota Banda Aceh berkisar antara 1039 hingga 1907 milimeter. Rata-rata suhu udara di wilayah Banda Aceh adalah 25°–28 °C. Tingkat kelembapan udara di wilayah ini berada pada angka 70% hingga 80%

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

Terhitung sejak bulan Juli tahun 2004 lalu, sesaat sebelum gempa dan tsunami, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menetapkan dalam sidang ke-28, bahwa Hutan Hujan Tropis Sumatera sebagai warisan dunia non benda menyertakan Taman Nasional Gunung Leuser yang 70% luas hutannya berada di provinsi Aceh termasuk didalamnya.

Taman Nasional Gunung Leuser bahkan digadang-gadang sebagai  salah satu wilayah konservasi yang paling penting di muka bumi. Bagaimana tidak, di sinilah satu-satunya di dunia Badak, Orangutan, Gajah dan Harimau Sumatra liar hidup di dalam satu kawasan.

Lalu pada tahun 2011 lalu, harta warisan dunia non benda di Aceh kedua kembali ditetapkan oleh UNESCO. Sebuah tari tradisional Aceh yaitu Tari Saman sebagai salah satu Warisan Dunia Non Benda kedua untuk negeri para raja ini.

Bukan tanpa sebab dunia ingin mengabadikan Tari Saman sebagai salah satu warisan. Tarian yang hanya boleh ditarikan oleh kaum adam ini, telah menjadi darah daging dan diwajibkan turun temurun bagi masyarakat suku Gayo, Aceh. Jika Citilinkers berkesempatan kembara hingga ke Kabupaten Gayo, cobalah untuk minta anak-anak berumur 5 tahun untuk “bersaman” dijamin mereka akan langsung duduk dan mulai menarikan Tari Saman dengan baik.

Terima kasih telah membaca artikel Sekilas Tentang Kota Aceh di atas.

Semoga Hari- hari kamu menyenang kan beserta keluarga

Baca juga : Tentang Itinerary di medan

Sekilas Pantai Sumur-Tiga Aceh

Sekilas Pantai Sumur-Tiga Aceh, sebuah pantai yang membentang pasir putih bak permadani di jagad raya. Pantai ini juga menjadi primadona wisatawan saat berkunjung ke Sabang baik domestic maupun Manca Negara. Banyak orang sekitar ini menyebutnya Freddies.

Sekilas Pantai Sumur-Tiga Aceh

Dengan pasir putih yang lembut dan ombak yang besar, pantai ini menawarkan panorama alam yang menakjubkan. Karena menghadap ke sisi timur Pulau Weh, sehingga wisatawan yang berada disini bisa menikmati matahari terbit dengan sisi pohon kelapa yang jumlahnya begitu banyak.

Sekilas Pantai Sumur-Tiga Aceh

Mereka biasanya duduk dan berjemur. Selain itu banyak juga yang bermain pasir. Sejuknya embusan angin sepoi-sepoi menambah nuansa keasrian saat berada di bibir pantai yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka ini. 

Pesona pantai ini sangat mudah dijangkau cukup melakukan perjalanan 10 menit dari pusat kota Sabang, anda sudah ada di sini. Tepatnya di Kampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.

Air laut yang bening tembus pandang hingga ke dasar membuat pantai ini semakin indah untuk di pandang. Hal ini menambah serunya nuansa libur Anda bersama keluarga.

Sepanjang pantai sumur tiga berjejer restoran  yang memiliki  Wifi gratis dan banyak penginapan di sepanjang pantai terpanjang ini yang siap memberikan pelayanan jasa pada pengunjung. Selain sebagai kegiatan wisata bagi wisatawan.

Dulu di sekitar lokasi pantai terdapat tiga buah sumur yang menjadi sumber mata air bagi warga sekitar. Meskipun dekat dengan pantai, namun uniknya ketiga sumur tersebut airnya tidaklah asin melainkan tawar.

Ketiga sumur tersebut menjadi primadona pada masanya. Namun sekarang, sudah tidak lagi dipergunakan dan menjadi sebuah saksi sejarah. Karena keunikan inilah pantai ini disebut pantai sumur tiga.

Kapal Tsunami Lampulo

Kapal Tsunami Lampulo – masih dipertahankan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengenang Musibah besar Tsunami yang pernah melanda Kota Banda Aceh. Merupakan Sebuah kapal yang terbawa Gelombang Tsunami dan terdampar di perumahan penduduk di kawasan Kampong Lampulo Kecamatan Kuta Alam.

Kapal Tsunami Lampulo

Kapal Tsunami Lampulo

Kejadian Tsunami 26 Desember 2004

Tahun 2004 silam, Aceh dihempas tsunami dahsyat. Sampai-sampai, ada kapal yang menerjang atap rumah penduduk. Kejadian Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh dulu, masih bisa kita lihat rekam jejaknya sampai sekarang. Kebetulan saat mengikuti perjalanan dinas dari kantor di kota Banda Aceh, saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke sebuah wilayah yang menyimpan cerita tersebut.

Salah satunya adalah Kapal Lampulo. Di sana ada sebuah rumah yang menjadi saksi bisu tentang maha dahsyatnya tsunami yang menimpa Aceh. Bukan rumah biasa sebab di atas rumah tersebut ada sebuah kapal. Kapal ini dulu saat Tsunami mampu menyelamatkan 59 orang yang terombang-ambing oleh banjir besar.Oleh masyarakat sekitar dan pemerintah setempat, kapal yang berada di atas rumah tersebut tidak diturunkan atau di renovasi. Namun, dibiarkan begitu apa adanya sejak terkena musibah hingga saat sekarang.

Dijadikan wisata sejarah. Jadi setiap orang bisa melihatnya. Mengenang kejadian tsunami yang bukan saja membuat luluh lantak Aceh, namun juga menggetarkan seluruh umat manusia di dunia. Termasuk aksi sosial. Banyak negara yang terketuk hatinya untuk datang dan membantu korban bencana tsunami Aceh. Saya bersama seorang teman, berangkat ke lokasi dengan menggunakan mobil pribadi.

Objek wisata ini tidaklah sulit

Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar tiga puluh menit. Untuk mencapai objek wisata ini tidaklah sulit, letaknya berdekatan dengan kantor Puskesmas Lampulo, persis di belakang sekolah dasar (SD) 65 Coca Cola Banda Aceh. Akses ke sana juga mudah, bisa menggunakan sepeda motor atau naik becak dengan tarif tiga ribu rupiah per kilometernya. Sampai di sana, saya langsung tercengang. Benar adanya rumah tersebut di atasnya ada sebuah kapal.

Di dalam rumah ada spanduk besar yang bertuliskan nama-nama para korban musibah tsunami yang selamat. Nama-nama tersebut banyak sekali. Spanduknya lumayan besar sehingga bisa menutupi salah satu dinding rumah. Menurut cerita yang tertulis di plakat yang ada di rumah tersebut, ‘Kapal ini dihempas oleh gelombang tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 hingga tersangkut di rumah ini.

Sudah ada tangga yang tersedia untuk pengunjung bisa naik ke atas rumah.Bencana Tsunami Aceh lima belas tahun yang lalu membawa kapal seberat 20 ton ini tersangkut di atas rumah penduduk di kawasan gampong Lampulo, tepatnya di atas rumah keluarga Misbah dan Abassiah. Kapal dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter ini terbuat dari kayu.

Kapal yang terbuat dari kayu

Bagian bawah kapal dicat warna hitam, sedangkan badan kapal tampak telah dicat kembali dengan cat minyak berwarna perak. Beberapa bagian di dinding kapal terlihat mulai lapuk dimakan usia.Saya menaiki tangga datar setinggi lima meter yang terbuat dari besi dengan hati-hati.Di atas rumah, ada kapal yang terletak pas di sebelah tangga yang saya naiki. Kapal inilah yang ingin saya lihat secara langsung. Rumah dan kapal ini sempat viral di banyak pemberitaan yang terkait dengan musibah Tsunami tersebut.

Kapal yang terbuat dari kayu tersebut, tampak masih terjaga alias terawat dengan baik. Meski ada juga bagian lainnya yang mulai lapuk. Namun secara keseluruhan masih terlihat utuh. Posisinya juga tidak berubah sejak kejadian tsunami tersebut. Sudah puluhan tahun, kondisi ini tetap di pertahankan. Ini hanya sekelumit cerita saya saat berkunjung ke Kapal Lampulo Banda Aceh.

Rumah Cut Nyak Dhien

Rumah Cut Nyak Dhien – Berkunjung ke Provinsi Aceh, selain menikmati wisata alam yang indah mengagumkan, kita juga bisa mengunjungi lokasi wisata sejarah.

Rumah Cut Nyak Dhien

Rumah Cut Nyak Dhien

Ya, Aceh memiliki kisah perjalanan sejarah yang cukup panjang. Beberapa pahlawan nasional yang berjuang melawan penjajahan Belanda berasal dari Aceh, salah satunya Cut Nyak Dhien.

Nah, untuk mengetahui lebih dekat tentang Srikandi Indonesia dari Tanah Rencong, mengunjungi tempat tinggal Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar adalah caranya.

Museum Rumah Cut Nyak Dhien sebenarnya merupakan replikasi yang dibuat mirip aslinya. Pasalnya, rumah Cut Nyak Dhien dibakar hingga habis oleh penjajah Belanda pada 1896 setelah diketahui bahwa Teuku Umar hanya berpura-pura membelot.

Dibangun kembali pada 1981 dan rampung satu tahun kemudian. Kemudian, museum ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hasan, pada 1987.

Pusat perjuangan Aceh melawan Belanda

Museum Rumah Cut Nyak Dhien berlokasi di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

Bila ditempuh dari Kota Banda Aceh, kira-kira jaraknya sekitar 10 kilometer. Posisi Museum Rumah Cut Nyak Dhien persis di sisi jalan raya, sehingga pengunjung dapat mudah menemukannya.

Berbentuk rumah panggung dengan konstruksi kayu dan beratap rumbia, seperti umumnya rumah adat Aceh.

Rumah panggung tersebut disangga oleh sekitar 65 tiang kayu. Ukuran rumah sekitar 25 meter x 17 meter. Warna hitam mendominasi rumah ini.

Untuk menuju rumah itu, pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga. Tangga utama masuk terletak di sebelah kanan rumah. Kemudian, pintu masuk utamanya relatif kecil sehingga siapapun perlu sedikit membungkukkan badan.

Setelah masuk ke dalam rumah, mata akan disajikan oleh suasana yang lapang. Ada banyak ruangan di rumah tersebut. Masing-masing ruangan terhubung oleh pintu. Suasananya adem dan sejuk karena dinding rumah terbuat dari papan kayu dan atap yang dilapisi pelepah daun kelapa tua.

Pada dinding ruangan di area depan, orang bisa menyimak silsilah keturunan keluarga Cut Nyak Dhien. Kemudian, pada area dinding ruangan yang lain, ada foto-foto yang menggambarkan perjuangan Aceh melawan penjajah Belanda.

lemari dan tempat tidur

Di ruangan lain, ada juga kursi-kursi kayu dan meja yang diperkirakan sebagai tempat para tokoh pejuang untuk berunding dan menetapkan strategi perang. Ada juga beberapa koleksi senjata yang dipajang, yaitu rencong dan parang. Dahulu, alat perang ini digunakan oleh Cut Nyak Dhien.

Memasuki ruangan lain,  yaitu ruangan tengah, pengunjung bisa melihat ada dua kamar yang dilengkapi tempat tidur khas Aceh. Satu ruangan kamar untuk para dayang Cut Nyak Dhien. Satu ruangan lainnya, adakah kamar Cut Nyak Dhien. Tampak ada lemari dan tempat tidur dengan tirai berwarna kuning layaknya kamar bangsawan.

Oh ya, kalau dilihat, pada bagian samping depan tampak sumur yang sangat tinggi, kira-kira dua meter. Ini dimaksudkan agar penjajah Belanda tidak dapat meracuni air di dalam sumur.

Mengunjungi tentu tidak sekadar mendapatkan pengalaman yang berkesan. Akan tetapi, pengunjung bisa juga mendapatkan edukasi tentang sejarah perjuangan pahlawan wanita Indonesia.

Nah, bila ada ada kesempatan bertandang berwisata ke provinsi  di ujung pulau Sumatra ini, jangan lewatkan untuk mengunjungi Museum Rumah Cut Nyak Dhien.

Masjid Raya Baiturrahman Banda-Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Banda-Aceh – ( مسجد راي بايتوررحمن ) adalah sebuah Masjid yang terletak di pusat kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Juga menjadi simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid ini adalah landmark Banda Aceh sejak era Kesultanan Aceh dan selamat dari bencana tsunami pada 26 Desember 2004 silam.

Masjid Raya Baiturrahman Banda-Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Banda-Aceh

Sejarah

Masjid yang asli dibangun pada tahun 1612 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Ada juga yang mengatakan bahwa yang asli dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah. Masjid Kerajaan yang asli menampilkan atap jerami berlapis-lapis yang merupakan fitur khas arsitektur Aceh.

Ketika Kolonial Hindia Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 10 April 1873, masyarakat Aceh menggunakan Masjid Raya yang asli sebagai benteng pertempuran, dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Pasukan Royal Belanda pun membalas dengan menembakkan suar ke atap jerami masjid, yang menyebabkan masjid terbakar.

Jendral Van Swieten pun menjanjikan pemimpin lokal bahwa dia akan membangun kembali Masjid Raya dan menciptakan tempat yang hangat untuk permintaan maaf. Pada 9 Oktober 1879, Belanda membangun kembali Masjid Baiturrahman sebagai pemberian dan untuk mengurangi kemarahan rakyat Aceh. Konstruksi dimulai pada tahun 1879.

Di selesaikan pada 27 Desember 1881

Ketika batu pertama diletakkan oleh Tengku Qadhi Malikul Adil, yang kemudian menjadi imam pertama di Masjid Raya baru ini, dan diselesaikan pada 27 Desember 1881 ketika masa pemerintahan Sultan terakhir Aceh, Muhammad Daud Syah. Banyak orang Aceh yang awalnya menolak untuk beribadah di Masjid Raya Baiturrahman yang baru ini karena dibangun oleh orang Belanda, yang awalnya merupakan musuh mereka. Namun sekarang Masjid ini telah menjadi kebanggaan Masyarakat Aceh.

Pada awalnya, Masjid Raya Baiturrahman hanya memiliki satu kubah dan satu menara. Kubah-kubah dan Menara-menara ekstra baru ditambahkan pada tahun 1935, 1958, dan 1982. Hari ini Masjid Raya Baiturrahman memiliki 7 kubah dan 8 menara, termasuk yang tertinggi di Banda Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman selamat dari peristiwa Gempa dan Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang hanya mendapatkan sedikit kerusakan seperti beberapa dinding yang retak. Salah satu menara 35 meter juga mengalami sedikit keretakan dan menjadi sedikit miring akibat gempa tersebut. Disaat kejadian bencana alam tersebut, Masjid ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara untuk orang-orang yang terlantar dan baru dibuka kembali untuk ibadah setelah 2 minggu.

Arsitektur dan Desain

Masjid Raya Baiturrahman awalnya dirancang oleh arsitek Belanda yang bernama Gerrit Bruins. Desainnya kemudian diadaptasi oleh L.P. Luijks, yang juga mengawasi pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor Lie A Sie.[6] Desain yang dipilih adalah gaya kebangkitan Mughal, yang dicirikan oleh kubah besar dengan menara-menara. Kubah hitam uniknya dibangun dari sirap kayu keras yang digabung menjadi ubin.

Interiornya dihiasi dengan dinding dan pilar be-relief, tangga marmer dan lantai dari Tiongkok, jendela kaca patri dari Belgia, pintu kayu berdekorasi, dan lampu hias gantung perunggu. Batu-batu bangunannya berasal dari Belanda. Pada saat penyelesaiannya, desain yang baru pada masanya ini sangat kontras dibandingkan dengan masjid-masjid khas Aceh disaat itu, yang mengakibatkan banyak orang Aceh menolak untuk shalat di Masjid Raya Baiturrahman ini, ditambah lagi karena masjid ini dibangun oleh “orang kafir” Belanda. Namun sekarang, Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi masjid kebanggaan masyarakat Aceh.

Wisatawan

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh terus meningkat setiap tahunnya, mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang tersebar diseluruh penjuru Aceh. Salah satu objek wisata sejarah yang sangat diminati oleh para wisatawan adalah Masjid Raya Baiturrahman, para wisatawan biasanya menghabiskan waktu dengan cara mempelajari sejarah Masjid Raya Baiturrahman, menikmati keindahan arsitekturnya serta mengabadikan foto saat berada di kawasan masjid.

Malin-Kundang Cerita Rakyat Padang

Malin-Kundang Cerita Rakyat Padang berada di daerah Provinsi Sumatra Barat Indonesia

Siapa yang tidak kenal kisah Malin Kundang si anak durhaka? Karena tak mengakui ibunya, dia pun dikutuk menjadi batu. Dan batunya ini berada di salah satu pantai di Sumatera Barat, yaitu di Pantai Air Manis yang berada di Kota Padang.

Malin-Kundang Cerita Rakyat Padang

Beberapa waktu lalu viral video yang menunjukkan batu anak durhaka ini hilang tenggelam. Setelah dikonfirmasi batu tenggelam karena tingginya curah hujan dan air pasang yang juga tinggi hingga menyebabkan lokasi batu yang memang berada di pinggir pantai tergenang air. Namun sekarang genangan itu telah hilang dan batu terlihat lagi.

Batu Malin Kundang berada di Pantai Air Manis yang berlokasi di Kota Padang. Tepatnya sekitar 15 km dari pusat Kota Padang. Oh ya, orang Padang menyebut pantai ini dengan nama Pantai Aie Manih.

Pantai ini cukup ramai dan menjadi salah satu favorit wisatawan bila liburan ke Padang. Serta juga menjadi salah satu spot untuk warga lokal menghabiskan sore bersama keluarga. Selain karena adanya Batu Malin Kundang, juga karena pemandangan di pantai ini juga cantik.

Malin-Kundang Cerita Rakyat Padang

Pada zaman dahulu kalah di pesisir pantai Sumatera Barat hidup lah satu keluarga nelayan yang terdiri dari ayah, ibu dan anak laki-laki bernama Malin Kundang. Kehidupan mereka sangat lah susah dan serba kekurangan.

Menyadari kondisinya tersebut, sang ayah akhirnya memutuskan untuk merantau ke negeri seberang. Ia berharap bisa mengubah nasib keluarganya, terutama sang anak.

Malin Kundang pun tinggal berdua bersama sang ibu. Setelah satu tahun lamanya ditinggal, sang ayah tak kunjung pulang dan memberikan kabar. Keluarga itu pun pasrah menerima kenyataan.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya Malin Kundang tumbuh menjadi pemuda yang pekerja keras. Dia selalu membantu ibunya mencari uang dan akhirnya memutuskan untuk merantau juga.

Malin Kundang

Walau dengan berat hati, sang ibu mengikhlaskan Malin Kundang untuk pergi mencari uang ke negeri seberang. Malin pun berjanji untuk kembali dan membahagiakan sang ibu.

Setelah beberapa tahun, Malin Kundang kembali ke kampung halamannya. Ia menggunakan pakaian yang bagus dan berlayar dengan kapal besar. Hal itu pun menjadi perhatian warga setempat hingga akhirnya salah satu warga mengenali Malin Kundang.

Ibunya pun mendengar kabar Malin Kundang kembali dan berada di pelabuhan. Saat sang Ibu memanggil namanya, Malin tak mengakui bahwa wanita tua tersebut adalah yang melahirkannya.

Istri Malin Kundang juga bertanya terkait kebenaran apakah sang ibu adalah wanita tua dan miskin. Malin tetap kukuh dan menolak mengakui keberadaan sang Ibu.

Kecewa melihat perilaku sang anak, Ibu Malin Kundang pun berdoa kepada tuhan agar anaknya diberi hukuman yang berat. Sehari setelahnya, Malin Kundang, kapal dan awak kapalnya tersambar petir dan berubah menjadi batu. Sang Ibu percaya bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan yang maha Esa kepada Malin Kundang karena durhaka tak mengakui sang Ibu.

Nah Batu Malin Kundang ini dipercaya berada di Pantai Air Manis, Sumatera Barat ini. Terlihat sebuah batu seperti sedang bersujud terpaku, disertai dengan bongkahan batu yang dipercaya adalah bagian kapal dari Malin Kundang.