Sekilas Pasar Buah Berastagi di tempat ini para pengunjung akan dimanjakan dengan surganya buah dan sayur dari hasil panen pribumi setempat. Tentunya yang akan menjadi mahkota dari pasar ini adalah buah, yakni buah pepino dan kesemek. Keduanya menjadi andalan pasar buah tersebut karena menjadi salah dua buah yang paling diminati oleh pengunjung.
Tidak hanya kaya dengan manfaat bagi tubuh saja, buah tersebut juga sulit untuk dicari di pasar-pasar lainnya. Kemudian, bukan cuma buah-buahan yang menjadi poin utama para wisatawan untuk datang ke pasar ini. Terdapat juga tanaman dan bibit bunga serta suvenir yang unik dan jarang ada di tempat lain. Di tengah pandemi COVID-19, penulis menilai bahwa Pasar Buah Berastagi menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi oleh wisatawan, terlebih di masa liburan panjang.
Sekilas Pasar Buah Berastagi
Di samping ramainya pengunjung, masa pandemi tak luntur untuk mewajibkan para wisatawan agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara optimal yang berada di bawah pengawasan pemerintah Kecamatan Berastagi. Mulai dari setiap kios menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, imbauan untuk menjaga kebersihan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Walaupun demikian, Pasar Buah Berastagi menjadi salah satu tempat rekomendasi yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan, khususnya yang ingin mencicipi berbagai rasa manis dari buah-buah yang dijual. Misalnya, markisa, jeruk, melon, anggur, manggis, mangga, dan buah lainnya.
Berastagi juga terkenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang telah dijual ke luar daerah bahkan ke Malaysia dan Singapura. Berastagi memiliki keindahan alam yang memikat, apalagi ada air terjun indah yang akan membuat perjalanan kita semakin mendebarkan.
Harga buah dan sayur di pasar Berastagi cenderung lebih murah daripada harga di kota Medan. Pasalnya, pedagang di kota Medan dan sekitarnya mengambil buah dan sayur dari kawasan kaki gunung dari sini.
Jagung bakar/rebus – Sado.
Tambahan pula, kalau di Penatapan Berastagi wisatawan bisa menikmati jagung bakar dengan ditemani udara yang sejuk, Pasar Buah Berastagi juga menyediakan sajian yang sama. Namun, kali ini para wisatawan bisa mencicipi jagung bakar atau jagung rebus dengan suasana kelucuan dari binatang jinak, yakni kuda. Tidak hanya itu, wisatawan juga berkesempatan untuk menaiki kereta kuda atau yang biasa warga setempat sebut Sado.
Sado merupakan kereta kuda yang biasanya menjadi ciri khas di Kota Berastagi. Tentunya wisatawan yang ingin berkeliling Kota Berastagi mulai dari Tugu Perjuangan hingga ke Tugu Kol akan dikenakan biaya sebesar Rp75.000 sampai Rp100.000 per sekali putaran. Meski demikian, suasana menaiki Sado dijamin bikin ketagihan. Sebab, kereta kuda tersebut jarang ada di tempat wisata lainnya dan telah menjadi ciri khas Pasar Buah Berastagi dan Taman Mejuah-juah Kota Berastagi.
Sejarah Sekilas Pasar Buah Berastagi
Ada apa dengan Berastagi Pasar Buah? Sejarah Pasar seperti apa rupanya? Pasar buah ini sudah cukup tua yang berumur sekisar 200 tahun. Pada zaman dahulu kala, ini merupakan salah satu pasar yang hanya menjual kebutuhan dan keperluan sehari-hari seperti pasar pada umumnya.
Mengingat Pajak Tarum Ijuk mengganggu keindahan kota berastagi dimana yang seringkali menyebabkan kemacetan lalu lintas.Pajak Tarum Ijuk sendiri dibangun oleh pemerintah karena banyak masyarakat di Berastagi yang memiliki banyak hasil pertanian untuk dijual.
Pada tanggal 18 mei 1984 diresmikan oleh Bupati Karo Drs. Rukun Sembiring. Berastagi Pasar Buah terus berkembang seperti banyaknya jenis dagangan buah, sayur, dan bunga yang saat ini. Untuk sarana dan prasarananya dari tahun 1984 hingga tahun 2002 terus mengalami peningkatan baik itu kios, rumah makan dan lain sebagainya.
Baca juga : Itinerary Lake Toba Berastagi Medan
Terima kasih telah membaca artikel di atas dan semoga kita di berikan kesehatan di mana saja pun kita berada.